Jatim
Minggu, 15 Februari 2015 - 05:05 WIB

MUKTAMAR MUHAMMADIYAH : Din Syamsuddin Tegaskan Tak Akan Maju Lagi, Ada Obsesinya?

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin. (JIBI/Solopos/Antara/ Wahyu Putro A)

Muktamar Muhammadiyah 2015 bakal memilih ketua umum dan pengurus stuktural lainnya. Namun, Din Syamsudin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini sudah menegaskan tak akan maju lagi. Apa yang dia cari selanjutnya?

Madiunpos.com, SURABAYA – Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin memastikan diri tak akan maju lagi untuk posisi stuktural Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Muktamar ke-47 yang diselenggarakan 3-8 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Advertisement

“Saya sudah menyatakan sikap pribadi untuk tidak bersedia mencalonkan diri dengan tidak mengembalikan formulir,” ujarnya kepada wartawan seusai Konsolidasi Organisasi dan Ortom Muhammadiyah se-Jawa Timur di Kantor PW Muhammadiyah Jatim di Surabaya, Sabtu (14/2/2015).

Din, sapaan akrabnya, adalah ketua umum PP Muhammadiyah dua periode. Sesuai Anggaran Dasar PP Muhammadiyah, ketua umum yang sudah dua periode berturut-turut menjabat, tidak diperbolehkan kembali menduduki posisi sama di periode berikutnya. Namun, untuk posisi lain, seperti menjadi satu di antara 13 ketua PP Muhammadiyah, sekretaris dan bendahara, masih diperbolehkan jika ada anggota Tanwir yang mencalonkan.

“Alhamdulillah, masih ada yang mencalonkannya saya sebagai ketua. Awalnya memang dilema, tapi setelah Istikharah, saya tetapkan tidak maju meski tiga kali surat peringatan pengembalian formulir dari panitia pemilihan turun,” tuturnya.

Advertisement

Kendati tidak duduk di posisi struktural PP Muhammadiyah, namun tokoh kelahiran Sumbawa tersebut menegaskan tetap mengabdi sebagai ketua pimpinan cabang Muhammadiyah di salah satu kecamatan di Cilandak, Jakarta Selatan. “Kebetulan saya tinggal di sana dan tercatat sebagai salah satu pemrakarsa pendirian PCM baru. Saya akan mengabdi di sana dan mengajukan sebagai calon ketua, itupun kalau saya terpilih dalam musyawarah cabang,” ujarnya.

Pria yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut bahkan menyarankan kepada pimpinan-pimpinan Muhammadiyah saat ini untuk melakukan penyegaran kepemimpinan dan memberi kesempatan kader-kader potensial maju sebagai pengurus PP.

Menurut dia, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu memiliki banyak tokoh yang mampu berjuang dan berdakwah, namun belum memiliki kesempatan. “Kalau mau dinamis, dari 13 ketua sekarang, seperdua di antaranya diganti oleh kader baru dan seperdua lainnya tetap pengurus lama. Ibaratnya, berbagi berjuang dan berdakwah lewat Muhammadiyah,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif