Jatim
Rabu, 27 Maret 2019 - 18:05 WIB

Muhammadiyah Jatim Prediksi Awal Ramadan dan Idulfitri Sama dengan Pemerintah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, SURABAYA — Awal puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah atau 2019 Masehi diperkirakan akan bersamaan antara perhitungan hisab Muhammadiyah dengan ketetapan dari pemerintah.

“Melihat posisi hilal saat terjadi ijtimak, sepertinya awal Ramadan dan Idulfitri tahun ini akan sama dengan ketetapan pemerintah, seperti tiga tahun sebelumnya,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) Nadjib Hamid kepada wartawan di Surabaya, Selasa (26/3/2019).

Advertisement

Sesuai perhitungan hisab yang dilakukan Muhammadiyah, awal puasa atau 1 Ramadan 1440 Hijriyah terjadi pada Senin, 6 Mei 2019 Masehi, sedangkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1440 Hijriyah pada Rabu, 5 Juni 2019 Masehi.

Dia menjelaskan dalam perhitungan hisab haqiqi wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah disebutkan ijtimak jelang Ramadan 1440 Hijriyah terjadi pada Ahad, 5 Mei 2019 Masehi pukul 05:48:25 WIB.

“Saat itu tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l = 110°21¢BT) = + 05°48¢20² (hilal sudah wujud),” ucapnya.

Advertisement

Kemudian, kata dia ,pada Idul Fitri 2019, ijtimak jelang Syawal 1440 Hijriyah terjadi pada Senin, 3 Juni 2019 Masehi pukul 17:04:46 WIB, yakni tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT) = -00°09¢22² (hilal belum wujud).

“Puasa Ramadan tahun ini akan berlangsung selama 30 hari,” ucap pria yang pada Pemilu 2019 mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut.

Ketua PW Muhammadiyah Jatim Saad Ibrahim tersebut menyampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadan dan Syawal melalui maklumat nomor 01/MLM/I.0/E/2019.

Advertisement

Adanya pengumuman dari Muhammadiyah sejak saat ini diharapkan tidak membuat umat Islam terganggu, bahkan harus saling menghormati jika ada perbedaan.

“Semua memiliki cara penghitungan dan tidak perlu diperdebatkan. Meski pada akhirnya berbeda, jangan saling mempermasalahkan, tapi mari saling menghargai,” katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif