SOLOPOS.COM - Pimpinan Cabang GP Ansor Tulungagung Muhamad Sukur (kedua kanan) saat bertemu dengan perwakilan Polres Trenggalek, Senin (6/3/2023). ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek

Solopos.com, TRENGGALEK — Mobil rombongan ziarah asal Kabupaten Tulungagung dilempari batu oleh sekelompok remaja saat melintas di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo, tepatnya di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dari insiden ini, 14 orang mengalami luka ringan dan dua orang mengalami luka berat.

Peristiwa pelemparan batu ini terjadi pada Minggu (5/3/2023) sekitar pukul 02.10 WIB. Saat itu, rombongan peziarah dari Tulungagung dengan menggunakan empat mobil pulang seusai berziarah dari Ponorogo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Setibanya di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil rombongan peziarah itu dilempar batu oleh sekelompok orang. Dari empat mobil, dua mobil terkena serangan batu. Sedangkan dua mobil lainnya berhasil lolos.

Akibat kejadian itu, salah satu mobil menabrak tiang listrik dan tugu hingga masuk ke sungai. Sedangkan mobil satunya mengalami kerusakan pada kaca belakang.

Sebanyak 14 orang dilarikan ke rumah sakit daerah setempat dan menjalani rawat jalan. Sedangkan dua orang mengalmi luka berat menjadi operasi dan kini dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Atas kejadian itu, Pimpinan Cabang GP Ansor Cabang Kabupaten Tulungagung, Mukhamad Sukur, mendatangi Mapolres Trenggalek untuk melaporkan kasus pelemparan yang dilakukan sekelompok remaja tidak bertanggung jawab, Senin (6/3/2023). Dia meminta kepada polisi pelaku ditangkap dan diproses hukum.

Dalam pernyataan sikapnya, Selasa (7/3/2023), Sukur menegaskan pihaknya mengutuk keras aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok remaja tersebut ke arah rombongan peziarah dari arah Ponorogo itu.

“Kami mengutuk keras aksi dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu. Kami meminta Polres Trenggalek untuk menangkap semua pelaku dan menindak tegas sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku,” kata Sukur dengan nada mengecam.

Ia juga menyebut bahwa insiden pelemparan itu dinilai telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan antarmasyarakat, serta hak-hak manusia dalam menjalankan aktivitas sosial keagamaan.

Untuk itu, pihaknya meminta kasus itu diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang pada kemudian hari.

“Kami lakukan pengawalan kasus hingga persidangan yang akan dilakukan lembaga bantuan hukum Ansor Tulungagung bekerja sama dengan Trenggalek,” katanya.

Kendati begitu, Sukur mengimbau agar warga Ansor maupun lainnya tidak terpancing, apalagi melakukan aksi balas.

Ia atas nama lembaga GP Ansor menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada pihak kepolisian dan memastikan tidak ada pergerakan aksi balas dendam.

Selain itu, pihaknya meminta agar dampak dari aksi itu ditanggung oleh para pelaku. Pasalnya akibat kejadian itu, dua mobil mengalami kerusakan, selain ada sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan dua orang lainnya luka berat.

“Kami juga instruksikan kepada seluruh Ansor Banser Tulungagung untuk tidak melakukan gerakan secara sepihak tanpa komando dari pimpinan. Selain itu, pelaku harus membiayai pengobatan para korban serta mengganti kerugian materiil yang disebabkan oleh perbuatan tercela pelaku,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya