Jatim
Jumat, 18 Februari 2022 - 09:12 WIB

Mitos Putri Mayang Sari, Sosok Perempuan Cantik yang Sakti dari Jember

Latif Ghufron Aula  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desa Keranjingan. (istimewa)

Solopos.com, JEMBER — Seperti daerah-daerah lain, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki sejumlah mitos yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah mitos keberadaan Putri Mayang Sari.

Mitos ini berasal dari cerita rakyat tentang Putri Mayang Sari yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Mahasiswi Universitas Jember, Ocvida Izmiastuti, bertajuk Mitos Putri Mayang Sari di Kabupaten Jember, mitos ini memiliki dua versi yang berasal dari dua daerah di Jember.

Advertisement

Mitos pertama terdapat di Kecamatan Mayang. Di daerah ini, konon ada perempuan yang mendiami hutan belantara.

Baca Juga: Kisah Nyi Lurah di Balik Larangan Makan Ikan Lele Bagi Warga Lamongan

Putri Mayang Sari dikisahkan sosok perempuan berparas cantik dan memiliki kesaktian. Konon, tak ada satu pun perempuan atau laki-laki mampu mengalahkannnya. Sang putri juga tak ingin menikah hingga lelaki yang berhasil mengalahkannya.

Advertisement

Pada suatu hari Putri Mayang mendapatkan tantangan dari seorang pria yang ingin meminangnya. Si putri yang sakti langsung mengetahui lawannya. Namun, ia memutuskan untuk melarikan diri ke hutan belantara agar lawannya tidak tumbang.

Jejak pelarian Putri Mayang Sari kemudian menjadi nama-nama dusun dan desa di Kecamatan Mayang. Desa tersebut antara lain Desa Mayang, Desa Seputih, Desa Mrawan, Desa Sumber Kejayan, Desa Tegal Waru, Desa Tegal Rejo, dan Desa Sidomukti.

Baca Juga: Larung Sesaji, Bermula dari Mitos Penunggu Pulau di Telaga Sarangan

Advertisement

Mitos Putri Mayang Sari versi kedua terdapat di Desa Kerajingan Kecamatan Sumbersari, Jember. Menurut hasil penelitian, desa setempat mempercayai bahwa 7 hektar tanah di wilayah Keranjingan dahulu menjadi wilayah Kerajaan Mayang yang dipimpin Putri Mayang Sari.

Sementara menurut warga sekitar, Mbah Asmat, wilayah Desa Keranjingan merupakan gerbang dari Kerajaan Mayang. Sejumlah bukti peninggalan kerjaaan itu masih dapat ditemukan di Desa Keranjingan. Seperti batu konna, sumur, dan kepercayaan masyarakat sekitar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif