Jatim
Sabtu, 2 Oktober 2021 - 21:04 WIB

Misterius! Perempuan di Ponorogo Hilang di Hutan, Paranormal Dilibatkan

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hutan. (Freepik)

Solopos.com, PONOROGO — Seorang perempuan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) hilang tanpa jejak. Perempuan bernama Sri Mulyati, 37, diduga hilang di kawasan hutan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, sejak 10 hari lalu atau pada 20 September 2021 lalu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo bersama sukarelawan tim SAR gabungan telah melakukan pencarian. Namun, hingga kini korban belum juga ditemukan.

Advertisement

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengaku ada dua kendala yang dihadapi tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian korban.

Baca juga: Hendak Mandi, Petani Ponorogo Malah Temukan Mayat

Advertisement

Baca juga: Hendak Mandi, Petani Ponorogo Malah Temukan Mayat

Kendala pertama adalah luasnya wilayah hutan yang menjadi tempat pencarian. Sementara kendala kedua tak lain karena korban hilang baru dilaporkan pada 30 September 2021, atau 10 hari sejak menghilang.

“Melihat kondisi fisik, Bu Sri Mulyati sehat-sehat saja. Otomatis 10 hari berjalan, ya bisa dibayangkan pasti sudah jauh,” kata Budi dikutip dari suara.com, Sabtu (2/1/2021).

Advertisement

“Berbagai usaha sudah kita tempuh, salah satu mendatangkan paranormal. Mungkin bisa melihat dengan kasat mata,” terang Budi.

Sri Mulyati sebelum dilaporkan menghilang tanpa jejak. Ia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga sejak 20 September lalu.

Baca jugaCari Korban Lain Pembunuh SPG Cantik Semarang, Polisi Cari Data Orang Hilang Wonosobo

Advertisement

“Ada informasi bahwa ada warga yang mengetahui korban berada di dekat hutan Desa Kedungbanteng Ponorogo pada tanggal 26 September 2021. Maka fokus pencarian hari ini di hutan tersebut,” kata Budi.

Hutan yang luas itu pun membuat tim pencarian dibagi dalam empat kelompok, di mana satu kelompok dibagi dalam 8 orang. Mereka dibagi ke beberapa titik pencarian.

“Ada yang menyusuri dengan berjalan kaki ada juga yang membawa sepeda motor. Kita kasih radius minimal 500 meter hingga 1 kilometer dari titik awal pencarian,” ungkap Budi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif