Jatim
Minggu, 6 Februari 2022 - 10:10 WIB

Misteri Pulau Keramat di Tengah Telaga Sarangan

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pulau di tengah Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur. (Twitter)

Solopos.com, MAGETAN — Objek wisata alam Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menyimpan segudang misteri. Salah satunya adalah pulau di tengah telaga yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar.

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Minggu (6/2/20221), pulau itu bersemayam roh leluhur Telaga Sarangan, yaitu Kyai dan Nyai Pasir. Berdasarkan legenda inilah telaga ini disebut juga degan nama telaga pasir.

Advertisement

Legenda ini menceritakan pasangan suami istri bernana Kyai dan Nyai Pasir yang berubah menjadi naga dan menyebabkan terbentuknya Telaga Sarangan. Selama bertahun-tahun mereka tak kunjung dikaruniai anak hingga bersemedi untuk meminta diberi keturunan.

 

Advertisement

 

Akhirnya mereka diberi anak lelaki bernama Joko Lelung. Sehari-hari pasangan ini hidup sebagai petani untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kyai dan Nyai Pasir kemudian bersemedi lagi untuk memohon kesehatan dan umur panjang karena pekerjaan yang dilakukan cukup berat. Mereka pun mendapatkan wangsit untuk memakan telur di dekat ladang jika ingin permohonan itu dikabulkan.

Advertisement

 

Setelah makan, Kyai Pasir kembali ke ladang. Akan tetapi di tengah jalan, badannya terasa gatal dan panas yang digaruk hingga lecet. Akhirnya tubuh Kyai Pasir berubah menjadi naga. Nasib serupa dialami Nyai Pasir.

Mereka pun berguling-guling di pasir hingga menimbulkan cekungan yang besar dan dalam. Dari cekungan tadi keluar air yang sangat deras. Mereka kemudian berniat membuat cekungan lain untuk menenggelamkan Gunung Lawu.

Advertisement

Mengetahui orang tuanya berubah menjadi naga dan berniat buruk, Joko Lelung bersemedi untuk dapat mencegah hal itu terjadi. Permintaan itu pun dikabulkan dan akhirnya dua naga itu dapat ditenangkan.

 

Akan tetapi cekungan tanah itu terus terisi air hingga kini dikenal sebagai Telaga Sarangan. Sementara Kyai dan Nyai Pasir yang berubah menjadi naga itu moksa menjadi makhluk tak kasat mata.

Advertisement

Sampai saat ini cerita itu masih diyakini oleh penduduk setempat. Mereka selalu menggelar upacara bersih desa menjelang puasa untuk menolak bala dan memperingati terbentuknya Telaga Sarangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif