Jatim
Rabu, 25 Januari 2023 - 15:34 WIB

Miliki Luas 5 Ha, Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban Terbesar se-Asia Tenggara

Aghniya Fitrisna Damartiasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Satu-satunya Kelenteng yang menghadap laut dan terbesar di Asia Tenggara (disbudporapar.tubankab.go.id)

Solopos.com, TUBAN — Menilik budaya etnis Tionghoa di Indonesia memang begitu menarik. Mulai dari seni Barongsai hingga beragam jenis kuliner yang lezat untuk dicoba.

Kehadiran etnis Tionghoa memberikan warna baru bagi keberagaman Bangsa sehingga terdapat banyak hal yang bisa kita pelajari. Menetapnya etnis Tionghoa di Indonesia membentuk sebuah kawasan Pecinan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Advertisement

Di tempat tersebut, mereka juga membangun kelenteng sebagai tempat untuk beribadah. Biasanya kelenteng dimanfaatkan sebagai tempat ibadah tiga agama yakni Konghucu, Buddha, dan Tao yang disebut dengan Tri Darma.

Salah satu kelenteng yang menarik di Indonesia adalah Kelenteng Kwan Sing Bio. Letaknya berada di Tuban, Jawa Timur, tepatnya di Jalan Martadinata Nomor 1, Kelurahan Karangsari.

Advertisement

Salah satu kelenteng yang menarik di Indonesia adalah Kelenteng Kwan Sing Bio. Letaknya berada di Tuban, Jawa Timur, tepatnya di Jalan Martadinata Nomor 1, Kelurahan Karangsari.

Kelenteng itu di tepi jalan raya Pantura dan menghadap ke laut Jawa. Dibangun di area seluas empat hingga lima hektare membuat kelenteng ini digadang-gadang sebagai kelenteng terbesar di Asia Tenggara.

Melansir dari disbudporapar.tubankab.go.id, Selasa (24/1/2023), kelenteng ini juga menjadi satu-satunya kelenteng di Asia Tenggara yang langsung berhadapan dengan panorama keindahan laut.

Advertisement

Tak hanya gapura, Anda juga akan disambut dengan arsitektur kelenteng yang ciamik dengan berbagai ornamen khas Tiongkok yang indah seperti lilin, ukiran naga, hingga bermacam jenis lampion.

Kelenteng Kwan Sing Bio terbagi menjadi tiga ruangan dan sebuah halaman luas di belakang. Ruangan pertama yang ada di bagian depan berfungsi sebagai tempat membakar hio. Ruangan kedua yang ada di bagian tengah digunakan sebagai tempat sembahyang serta meletakkan persembahan, seperti buah-buahan.

Di ruangan ketiga terdapat patung Dewa Kwan Kong berserta berbagai arca lain yang dianggap keramat. Sedangkan di halaman belakang kelenteng, terdapat sebuah gerbang yang akan menyambut Anda ke sebuah bangunan megah, berhiaskan kolam, jembatan kelok sembilan, dan lain-lain.

Advertisement

Dikutip dari Indonesia.go.id, nama Kwan Sing Bio memiliki arti rumah pemujaan Dewa Kwan Kong. Yakni dewa pelindung utama yang dikisahkan sebagai seorang panglima perang saat Dinasti Han.

Konon, kesetiaan dan kejujuran Dewa Kwan Kong lah yang membuatnya banyak dipuja. Masyarakat Tionghoa bahkan melakukan ziarah ke Tuban setiap tanggal 24 bulan keenam penanggalan Tionghoa guna memperingati ulang tahun Dewa Kwan Kong.

Untuk menghormatinya, sebuah patung raksasa yang merupakan peruwjudan dari Dewa Kwan Kong dibangun di area kelenteng tersebut.

Advertisement

Membutuhkan waktu selama satu tahun membangun patung setinggi 30 meter yang diresmikan pada tahun 2017 ini. Saking tingginya, patung ini bahkan terdaftar pada museum rekor dunia Indonesia (Muri).

Namun pada tahun 2020 patung ini roboh diduga karena cuaca yang saat itu hujan lebat dan angin kencang. Kendati demikian hal tersebut tak mengurangi keindahan pesona Kelenteng Kwan Sing Bio jika Anda mengunjunginya saat ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif