Solopos.com, MADIUN — Berbicara mengenai sejarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), Madiun tidak pernah absen dari pembahasan. Madiun, tepatnya di Monumen Kresek menjadi saksi kekejaman PKI dalam mengeksekusi sejumlah tokoh masyarakat, ulama, polisi, dan tentara.
Monumen Kresek yang ada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kini menjadi tempat pariwisata sejarah populer di wilayah tersebut. Di dalam kawasan tersebut terdapat berbagai patung maupun relief yang menceritakan kekejaman PKI.
Siapa sangka, lahan yang saat ini menjadi Monumen Kresek itu dahulunya merupakan perkampungan warga. Kemudian lahan itu digunakan untuk membangun monumen dan akhirnya penduduk yang tinggal di kawasan itu dipindah.
Dalam wawancara dengan Solopos.com pada Oktober 2020, Pengelola Monumen Kresek, Dwi Atmanto, menceritakan sebelumnya kawasan tersebut adalah perkampungan warga. Ada sebanyak 24 keluarga yang tinggal di kampung tersebut.
Dalam wawancara dengan Solopos.com pada Oktober 2020, Pengelola Monumen Kresek, Dwi Atmanto, menceritakan sebelumnya kawasan tersebut adalah perkampungan warga. Ada sebanyak 24 keluarga yang tinggal di kampung tersebut.
Baca Juga: Kampus Unesa di Magetan Mulai Dibangun, Tahun Depan Terima Mahasiswa Baru
“Karena lokasi tersebut mau digunakan untuk pembangunan Monumen Kresek, sehingga warga di lokasi itu dipindah. Mereka dipindah di lokasi sekitar sini,” kata dia.
Tawanan yang dibawa PKI ini kemudian dimasukkan ke dalam perkampungan warga di Desa Kresek. Mereka menggunakan rumah-rumah warga sebagai tempat eksekusi para tawanan.
Setelah dieksekusi, jenazah para tawanan itu dibiarkan tergeletak di luar dan dalam rumah. Setelah melakukan eksekusi itu, pasukan PKI ini kemudian lari ke arah timur ke wilayah Ponorogo. Pemimpin PKI, Musso, tertangkap di wilayah Ponorogo.
Baca Juga: Pemkot Madiun Siapkan Rp3,5 Miliar untuk BLT & Subsidi BBM Sektor Transportasi
Saat PKI melakukan eksekusi itu, ada salah satu tawanan yang berhasil selamat. Tawanan itu adalah Suyut, Kepala SPGN Madiun.
“Ada satu tawanan yang berhasil selamat, Suyut. Setelah mengeksekusi itu, pasukan PKI langsung pergi ke arah Ponorogo. Tawanan yang selamat ini kemudian berhasil melarikan diri dan minta tolong ke warga. Kepada warga, Suyut ini menceritakan apa yang dilihat,” terangnya.
Setelah pasukan PKI pergi ke arah Ponorogo, warga desa bersama pasukan Siliwangi mengevakuasi jenazah korban pembantaian. Kemudian jenazah tersebut dibawa untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Madiun.
Baca Juga: Tak Ada Unsur Pidana, Penyidikan Kasus Kematian Mahasiswi Unej Bakal Dihentikan
Di dalam kawasan Monumen Kresek ada berbagai patung dan bangunan, berikut ini penjelasannya: