Jatim
Jumat, 4 Agustus 2023 - 16:00 WIB

Mengenal Manco, Kue Khas Madiun yang Dulunya Penganan Kerajaan Gelang-gelang

Rachma Meika Maryanti  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kue Manco asal Kabupaten Madiun. (Abdul Jlail/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Kabupaten Madiun tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil brem. Namun, Madiun juga memiliki sejumlah makanan khas yang cita rasanya sudah terkenal dan memiliki cerita di balik pembuatannya. Salah satu makanan itu adalah Kue Manco.

Kue Manco merupakan kue tradisional yang terbuat dari bahan tepung dan beras ketan serta gula merah. Panganan ini memiliki cita rasa manis dan gurih.

Advertisement

Dikutip dari laman kikomunal-indonesia.dgip.go.id, Kue Manco menjadi salah satu kuliner tua di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kabarnya, kue ini sering dikonsumsi oleh keluarga kerajaan Gelang-gelang yang berada di Dusun Ngrawan, Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Keberadaan kerajaan Gelang-gelang diketahui karena termuat dalam Prasasti Mula Malurung pada tahun 1255 Masehi yang dipimpin oleh Jayakatwang. Dulunya, Kue Manco dikenal dengan nama Kue Manco Karuk karena permukaannya yang dilapisi dengan toping karuk dari beras, serta ketan yang berwarna merah dan putih. Kedua warna tersebut diambil dari warna simbol panji-panji kerajaan Gelang-gelang.

Pada awalnya, Kue Manco disajikan dengan bentuk contong atau kerucut dan dibungkus daun jati. Namun, saat ini dapat dilihat bahwa bentuk Kue Manco sudah bervariasi, ada yang berbentuk segitiga, kotak, dan bulat. Kue yang dulunya menjadi santapan raja ini memang masih eksis sampai sekarang dan menjadi makanan bagi masyarakat umum.

Advertisement

Untuk mengembangkan dan melestarikan kuliner ini, berbagai inovasi diterapkan dengan memperkaya varian toppingnya, seperti wijen dan kacang. Rasa yang dihasilkan dari kue ini adalah manis legit dan renyah karena topingnya. Sehingga cita rasa kue ini cocok di lidah siapa saja.

Kue Manco memiliki satu mitos yang mengiringinya, yakni kue ini tidak bisa diproduksi di luar Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Madiun.

Masyarakat setempat memercayai bahwa pusat produksi Kue Manco di Madiun hanya bisa dilakukan di Desa Tambakmas. Selain di desa ini, maka tidak ada yang berhasil dalam membuat Kue Manco.

Advertisement

Di lain sisi, Kue Manco juga memiliki makna filosofis. Tekstur lengket saat mengunyah kue ini ternyata melambangkan budaya Indonesia, yakni hubungan orang-orangnya memiliki kedekatan satu sama lain. Kemudian, cita rasa manis melambangkan pengalaman manis yang dihasilkan dari momen berkumpul bersama keluarga, teman, atau saudara. Lantaran makna filosofisnya yang dalam ini, membuat Kue Manco kerap disajikan saat acara pernikahan atau acara keluarga.

Dikutip dari beberapa sumber, selain dalam acara pernikahan, kue ini juga biasa disajikan untuk tamu saat momen Lebaran. Oleh karena itu, saat menjelang Idulfitri, pesanan Kue Manco di Desa Tambakmas mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa.

Saat ini, Kue Manco telah diproduksi lebih dari 30 rumah di Tambakmas dan menjadi produk unggulan Desa Tambakmas, Madiun. Bagi yang ingin merasakan kenikmatan kue ini, Kue Manco sudah dapat ditemukan di beberapa pusat oleh-oleh Madiun dengan harga yang bervariasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif