SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video tawuran antarperguruan silat di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, awa Timur. ANTARA/ HO-warga

Solopos.com, NGANJUK — Aksi tawuran antarperguruan silat pecah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (5/3/2023). Kejadian tawuran tersebut pun membuat warga resah dan ketakutan.

Video aksi tawuran para pesilat di desa Nglundo itu pun viral di media sosial. Dalam rekaman video, terlihat massa saling lempar batu. Beberapa aparat berseragam TNI juga turun ke lolasi untuk membubarkan massa yang berseteru. Namun, kelompok pesilat itu seakan tidak takut dan tetap tawuran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seorang warga Desa Nglundo, Imam Basori, mengaku resah dengan aksi tawuran antar kelompok perguruan silat tersebut. Dia meminta aparat bertindak tegas menangani tawuran tersebut.

“Mereka tawuran sepanjang jalan tidak berhenti. Mereka melempar batu. Di rumah seperti hujan batu,” katanya di Nganjuk, Senin (6/3/2023).

Imam menuturkan tawuran itu terjadi pada Minggu. Namun, hingga kini warga masih trauma. Batu yang digunakan saat tawuran ukurannya sangat besar dan berbahaya jika terkena anggota tubuh. Selain itu, para pesilat itu juga membawa petasan. Batu-batu tersebut menybabkan genteng rumah rusak.

Ia mengatakan anggota keluarganya trauma dengan kejadian tersebut. Dirinya dan istri saat kejadian memang sempat keluar rumah untuk mencari tahu sumber suara seperti hujan batu itu, namun tidak sampai terkena lemparan batu.

Warga pun, kata dia, juga sudah melapor ke polisi, namun hingga kini belum tahu apakah sudah ditindaklanjuti atau belum.

Dia berharap, polisi bertindak tegas dengan langsung menindak jika ada insiden tawuran antarperguruan silat tersebut. Selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain.

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor Nganjuk Iptu Supriyanto mengatakan pihaknya memang melakukan pengamanan wilayah menyusul kepulangan anggota kelompok silat dari Madiun.

Pengamanan dilakukan pada Minggu (5/3/2023) dini hari hingga pukul 09.00 WIB. Namun, dirinya mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan kerusakan rumah warga akibat kejadian tawuran yang viral di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk tersebut.

“Kami pengamanan, mengamankan kepulangan dari Madiun sampai ke tempatnya masing-masing. Ada acara di Madiun. Aman-aman saja,” katanya.

Pihaknya juga menegaskan sering koordinasi dengan pengurus perguruan silat di Kabupaten Nganjuk dengan harapan mereka memberikan nasihat kepada anggotanya. Koordinasi dilakukan di setiap kecamatan.

“Kami gelar soko guru dihadiri beberapa perguruan silat. Setiap hari ada. Kan ada yang belum memahami arti damai, tentram. Anak-anak sikapnya seperti itu, jadi harus kita sadarkan. Kami berkewajiban mengingatkan termasuk warga perguruan silat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya