Jatim
Jumat, 30 Januari 2015 - 02:05 WIB

MEA 2015 : Industri Jatim Minta Product Directory

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi MEA (JIBI/Bisnis.com/Colourbox-com)

MEA 2015 disambut Kadin Jatim dengan mengupayakan product directory industri Jatim.

Madiunpos.com, SURABAYA Pengusaha di Jawa Timur saat ini tengah mengusulkan kepada pemerintah agar membuat product directory untuk meningkatkan daya saing produk-produk industri Jatim dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Advertisement

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi mengatakan program product directory industri Jatim untuk menghadapi MEA 2015 tersebut kini sedang dipromosikan kepada Pemerintah Provinsi Jatim. “Kami akan rapat kan dengan gubernur soal detail pelaksanaannya bagiamana, karena itu kan harus melibatkan banyak pihak,” katanya di Surabaya, Rabu (28/1/2015).

Dia menjelaskan pembuatan product directory industri Jatim untuk menghadapi MEA 2015 tersebut bakal melibatkan Kadin, Pemprov Jatim, Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, Badan Penanaman Modal, dan seluruh pemerintah kota dan kabupaten. “Setidaknya butuh satu tahun anggaran untuk membuat program ini, dan harus pemerintah dan pengusaha yang bikin itu,” ujar Jamhadi.

Product directory tersebut nantinya dapat diakses seluruh negara. Produk-produk buatan Jawa Timur tersebut diklasterisasi dan dijamin oleh setiap pemerintah sesuai dengan keunggulan produk. “Jadi produk-produk dari masing-masing daerah itu tidak boleh sama sehingga tingkat kompetensi inti nya ada. Misalnya daerah Lamongan dengan produk-produk ikannya, lalu Banyuwangi dengan produk berasnya,” jelas Jamhadi.

Advertisement

Dia menambahkan, bank-bank di Jatim juga harus menjadi pelopor dengan membuka kantor pelayanan di kota-kota penting di Asean. Selain itu, dalam perdagangan dengan Asean sebaiknya menggunakan mata uang Asean dan tidak perlu menggunakan dolar Amerika Serikat.

“Ini untuk mengurangi demand uang US$. Kalau product directory bisa diakses seluruh negara, maka persagangan dan investasi meningkat akhirnya masyarakat sejahtera dan pendapatan per kapita naik,” imbuh Jamhadi menegaskan perlunya antisipasi industri Jatim menghadapi MEA 2015 itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif