Jatim
Minggu, 19 Juli 2015 - 17:05 WIB

MASJID DI PAPUA DIBAKAR : Gereja-Gereja Tingkatkan Penjagaan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama Oditha R. Hutabarat (kanan) didampingi Kepala Biro Humas PGI Jeirry Sumampow (kiri) memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu (18/7/2015). Dalam keterangan itu, mereka menyesalkan aksi kekerasan oleh Gereja Injil di Indonesia (GIDI) terhadap umat Islam yang sedang beribadah salat Id di Karubaga, Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Masjid di Papua dibakar disikapi kaum kristiani di Surabaya dengan meningkatkan penjagaan terhadap gereja-gereja mereka.

Madiunpos.com, SURABAYA – Aksi vandalisme yang berbuntut dengan adanya masjid di Papua dibakar berdampak langsung terhadap pengetatan pengamanan rumah ibadah nonmuslim di sejumlah daerah, tak terkecuali di Surabaya. Beberapa gereja di ibu kota Jawa Timur itu tampak dijaga ketat oleh aparat kepolisian pasca insiden di Tolikara Papua itu, Minggu (19/7/2015).

Advertisement

Pengetatan penjagaan tempat ibadah umat nonmuslim di Surabaya pasca insiden masjid di Papua dibakar itu antara lain tampak di depan Gereja Bethany Indonesia Jemaat Mapan di kawasan Surabaya Timur. Kapolsek Rungkut Kompol Imara Utama mengatakan penjagaan tersebut merupakan upaya mengantisipasi tindak anarkis di gereja.

“Kami menempatkan anggota untuk patroli. Hal ini merupakan langkah antisipasi terkait provokasi atas kasus insiden di Papua,” jelasnya.

Sebelumnya, tokoh agama Kristen se-Jawa Timur menyatakan kecaman atas tindak perusakan rumah ibadah di Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Masjid di Papua dibakar bersama sejumlah kios milik pengusaha muslim oleh kelompok warga asli, tepat saat salat Idulfitri 1436 H hendak dilaksanakan. Beredar kemudian pascainsiden itu hasil pindai surat peringatan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang memang tidak menghendaki adanya ritual agama selain ritual gereja mereka di wilayah yang sejauh ini masih mengakui kedaulatan Republik Indonesia tersebut.

Advertisement

Menyusul tersingkapnya ancaman umat kristiani Tolikara Papua terhadap ritual Idulfitri 2015 yang berbuntut ricuh di wilayah tersebut, sejumlah tokoh agama Kristen se-Jawa Timur memublikasikan desakan kepada pemerintah untuk mengusut kasus kekerasan tersebut. Setelah menemui K.H. Hazim Muzadi di Malang, para tokoh yang menyebut diri Majelis Umat Kristen Jawa Timur itu menegaskan dukungan mereka untuk menegakkan hukum atas kasus masjid di Papua dibakar tersebut dan menjaga situasi agar konflik tidak meluas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif