SOLOPOS.COM - Bima Primaga Yudha mengangkat tubuh gelandangan yang sepekan terpuruk di halte depan SMKN Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia, Sabtu (23/1/2016). (Facebook-Bima Primaga Yudha)

Masalah sosial Madiun bermuara pada derita gelandangan di halte depan SMKN Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim). Ia akhirnya meninggal dunia karena hipertemia.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Bima Primaga Yudha menggugah kepedulian atas masalah sosial Madiun. Seorang gelandangan yang sepekan terpuruk di halte depan SMKN Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) akhirnya meninggal dunia, Sabtu (23/1/2016).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menyesal tidak bisa memberikan pertolongan yang layak saat gelandangan berjenis kelamin perempuan itu masih hidup. “Hari ini saya pribadi merasa sangat bersalah sekali, kenapa dari kemarin tidak segera memberikan bantuan pertolongan kepada ibu-ibu yang terlantar di halte depan SMK PINK Caruban. Seandainya kemaren segera diberi pertolongan mungkin nyawanya masih tertolong,” tulis Bima Primaga Yudha di grup Facebook Paguma, Sabtu sore.

Bima Primaga Yudha menceritakan gelandangan berusia sekitar 50 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi begitu tragis. Dia menyampaikan perempuan yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dalam kondisi sekarat di tepi jalan.

Orang-orang yang berlalu lalang di sekitar halte depan SMKN Wonoasri, menurut Bima Primaga Yudha, menganggap gelandangan tersebut mengalami sakit jiwa. “Tapi sesungguhnya ibu ini dalam kondisi sakaratul maut, dalam posisi seperti itu di hadapkan dengan kondisi orang mau mati yaaa mau gak mau saya pun harus menyiapkan segala sesuatunya jika kondisi terburuk pun terjadi. Saat yang bersamaan di lokasi hujan deras disertai petir dan saat itu kita masih pergi sebentar untuk berkoordinasi dengan fihak-fihak berwenang,” lanjut Bima Primaga Yudha.

Sempat Dievakuasi

Bima Primaga Yudha mengangkat tubuh gelandangan yang sepekan terpuruk di halte depan SMKN Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia, Sabtu (23/1/2016).  (Facebook-Bima Primaga Yudha)

Bima Primaga Yudha mengangkat tubuh gelandangan yang sepekan terpuruk di halte depan SMKN Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia, Sabtu (23/1/2016). (Facebook-Bima Primaga Yudha)

Bima Primaga Yudha menerangkan petugas Polsek Wonoasri dan RSUD Panti Waluyo Caruban dengan cepat membantu mengevakuasi dan memberikan pertolongan gawat darurat kepada gelandangan di halte depan SMKN Wonoasri. Meski telah mendapat pertolongan di Ruang UGD hingga pindah ke Ruang Intensif RSUD Panti Waluyo Caruban, menurut dia, perempuan itu akhirnya meninggal dunia.

“Saya sangat sedih sekali, diketahui bahwa pasien ini mengalami hiportemia dan kekurangan asupan makanan… Seandainya ibu ini dari kemaren segera kita bantu mungkin nyawanya masih bisa tertolong. Bodohnya saya kok tidak cermat membaca berita dan yang saya ketahui hanya permasalahan tuna wisma saja tidak tau kalau kondisinya bener-bener memprihatinkan,” terang Bima Primaga Yudha.

Bima Primaga Yudha menyebut jenazah gelandangan perempuan yang ditemukan di halte depan SMKN Wonoasri berada di RSUD Panti Waluyo Caruban. “Apabila tidak diketahui pihak keluarga maka akan dimakamkan oleh fihak rumah sakit,” jelas Bima Primaga Yudha soal masalah sosial Madiun itu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya