SOLOPOS.COM - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti (kiri) saat datang ke Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024. ANTARA/HO-Kadin Surabaya

Solopos.com, SURABAYA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti mengatakan bahwa kegiatan “Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024” yang digelar di tengah Ramadan dapat menjadi penggerak ekonomi lokal warga.

“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024,” kata Andi, sapaannya dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2024), dilansir Antara.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurutnya, festival tahunan yang biasanya diselenggarakan untuk menyambut hari jadi Kota Surabaya itu, tahun ini digelar pada Ramadan, yang bisa dimanfaatkan warga sebagai salah satu alternatif sembari menunggu buka puasa dan berkumpul bersama teman maupun keluarga.

Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan festival tahunan yang diselenggarakan di Surabaya.

Tahun ini, Tjap Toendjoengan hadir dengan tema “Djoedjoegane Arek Suroboyo” berlangsung selama 1 bulan, mulai dari 14 Maret hingga 21 April 2024, bertempat di salah satu mal di Surabaya.

“Selain menghadirkan suasana Ramadan yang kental, Tjap Toendjoengan juga membantu UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka,” ujar Mas Andi.

Ia mengatakan bahwa Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan sebuah gelaran yang sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya.

Festival ini tidak hanya menghadirkan puluhan kuliner khas nusantara, tetapi juga membantu mendorong roda ekonomi masyarakat lokal.

Pasar Malem Tjap Toendjoengan, tambah Andi, juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Kota Surabaya.

Sebagai kota yang terkenal sebagai surga kuliner, kegiatan ini pastinya ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya.

“Sebagai festival yang sudah digelar rutin sejak 2007, Tjap Toendjoengan adalah salah satu daya tarik wisata dan bisa dijadikan strategi promosi Kota Surabaya. Acara ini sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya dan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.

Festival Tjap Toendjoengan ini menurutnya juga membantu melestarikan budaya dan tradisi Jawa Timur.

Berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara ini menjadi daya tarik bagi pengunjung, dan sekaligus membantu generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya leluhur.

“Saya berharap Pasar Malem Tjap Toendjoengan akan dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan menjadi ikon baru Kota Surabaya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya