Jatim
Senin, 13 November 2017 - 17:05 WIB

Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang Meninggal Tertimbun Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polis (JIBI/Solopos/Dok.)

Longsor Malang terjadi Minggu kemarin.

Solopos.com, MALANG — Tanah longsor melanda kawasan Perumahan Joyogrand Inside, Kota Malang, Minggu (12/11/2017). Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dina Oktaviani, 20, warga Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal akibat tertimbun tanah longsor yang menerjang tempat tinggalnya.

Advertisement

Tanah longsor akibat guyuran hujan deras sepanjang sore itu juga mengakibatkan sejumlah rumah di kawasan Perumahan Joyogrand Inside tersebut rusak parah.

“Kerusakan enam unit rumah di Perumahan Joyogrand Inside itu disebabkan ambrolnya pelengsengan sepanjang 5 meter dengan ketinggian sekitar 3 meter tersebut. Rata-rata rumah bagian belakang yang rusak parah akibat terjangan pelengsengan yang kuat menahan laju air hujan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang J. Hartono di Malang.

Dia mengemukakan tim gabungan dan sukarelawan sudah mengevakuasi korban bencana.

Advertisement

“Ada korban meninggal karena tertimbun longsoran, yakni Dina Oktaviani, mahasiswi Psikologi UB. Pada saat kejadian, kemungkinan korban sedang tidur, sehingga tidak mengetahui ada kejadian tanah longsor yang menimpa tempat tinggalnya,” ujar dia.

Selain dihuni Dina Oktaviani, rumah kontrakan tersebut juga dihuni oleh Paulina, 20, mahasiswa Sastra Prancis UB. Meski berhasil menyelamatkan diri dari terjangan tanah longsor, Paulina mengalami luka-luka dan shock berat.

Lebih lanjut, Hartono mengatakan jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA ). Sementara korban luka  menjalani perawatan intensif.

Advertisement

Menurut Hartono, sampai saat ini petugas masih melakukan penanganan di lokasi bencana sambil mendata korban dan kerugian bencana. Sedangkan rumah-rumah yang terdampak longsor cukup parah untuk sementara dikosongkan dan dipasang police line.

Para petugas BPBD, katanya, saat ini juga sedang menghitung kerugian material akibat tanah longsor tersebut. Untuk sementara diperkirakan kerugian material sekitar Rp100 juta.

Menyinggung adanya kemungkinan bantuan untuk perbaikan rumah terdampak, Hartono mengatakan masih akan melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait. Sebab meski berada di wilayah Kota Malang, pihaknya harus memastikan status perumahan. Perumahan tersebut masih ikut pengembang dan belum diserahterimakan ke Pemkot Malang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif