SOLOPOS.COM - Husnul Ma'arif, mahasiswa Indonesia asal Ponorogo, Jawa Timur yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan kini tinggal bersama keluarga di Ponorogo, Jawa Timur Kamis (4/5/2023) (ANTARA/HO - SDP)

Solopos.com, PONOROGO — Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Sudan adalah Husnul Ma’arif, mahasiswa S2 asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Husnul bercerita bagaimana mencekamnya kehidupan di Sudan saat perang saudara itu berkecamuk.

Husnul mengaku bersyukur bisa keluar dari kecamuk perang saudara di Sudan. Saat ini dirinya sudah berada di tengah keluarganya di Ponorogo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Alhamdulillah. Kami sangat beruntung bisa keluar dari Sudan yang sedang mengalami pecah perang saudara,” kata dia, Kamis (4/5/2023).

Dia bercerita dirinya berhasil pulang ke Indonesia setelah sebelumnya sempat terisolasi di indekos. Dia tinggal sementara di Khartoum, ibu kota negara Sudan.

Khartoum ini disebut menjadi pusat kecamuk sejak pertama kali pecahnya perang saudara pada 15 April 2023 di negara Benua Afrika tersebut.

“Saya bisa keluar dari Sudan tanggal 28 April dibawa ke Saudi [Arabia] menggunakan kapal, lalu berlanjut terbang ke Indonesia, dan datang dua hari lalu,” tuturnya.

Husnul bercerita dirinya melanjutkan studi pascasarjana di Al-Qur’an Nulkharim. Di kampusnya, ia kerap mendengar suara dentuman senjata api.

Bahkan intensitas suara tembakan semakin sering lantaran di kampus tersebut berdekatan dengan pangkalan paramiliter atau tim pemberontak.

“Suasananya bisa dibilang mencekam karena seluruh akses ditutup, apalagi di bandara yang digunakan sebagai medan pertempuran,” ujar Husnul.

Mahasiswa S2 Ilmu Syariah dan Ushul Fiqih tersebut sempat mengalami kesulitan mendapatkan logistik karena saat kejadian banyak terjadi penjarahan yang menyebabkan sejumlah bahan kebutuhan mengalami kelangkaan.

“Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari KBRI melalui Persatuan Pelajar Indonesia [PPI] di Sudan, tapi serba keterbatasan,” terangnya.

Husnul menyebut ada 1.209 warga Indonesia yang berada di Sudan. Saat ini hampir semuanya sudah berhasil dipulangkan ke Indonesia. Meski ada sejumlah WNI yang enggan dievakuasi karena masih berada di tempat yang lebih kondusif.

“Ada beberapa yang enggan dievakuasi karena masih kondusif tempatnya,” jelas Husnul.

Dirinya belum bisa memastikan kapan akan kembali ke Sudan. Husnul lebih memilih menunggu kabar resmi dari pemerintah serta KBRI di Sudan. Dia saat ini tengah menunggu proses wisuda yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya