SOLOPOS.COM - Kamsini, penjual Madu Klanceng di Madiun dan Ponorogo. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Madu Klanceng, barangkali sangat susah ditemukan saat ini. Namun, perempuan ini sudah 20 tahun menjalani profesinya sebagai penjual Madu Klanceng keliling.

Madiunpos.com, PONOROGO – Kamsini, demikian nama perempuan berkerudung ini. Usianya sudah 55 tahun. Sejak 20 tahun silam, ketika usianya beranjak 35 tahun, warga Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Madiun ini sudah memantapkan hati sebagai penjual madu keliling.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

 

Dibantu suaminya, Samin, dia berkeliling menjajakan madu ke desa-desa, kecamatan hingga kewilayah Ponorogo. “Saya berjualan keliling di Kota Madiun dan Ponorogo sejak 20 tahun silam,” kata Kamsini saat ditemui Madiunpos.com di Jl Budi Utomo Ponorogo, Minggu (15/02/2015) pagi.

 

Madu yang dijual Kamsini bukanlah madu lebah pada umumnya. Suaminya, Samin mendapatkan madu itu di sebuah hutan daerah Ndosuli, Desa Kresek Madiun. Warnanya hitam pekat, tak seperti madu lebah yang berwarna merah tua. Orang-orang pun menyebut madu yang dijajakan Kamsini dengan sebutan Madu Klanceng.

 

“Madu ini di dapat dari sarang lebah Klanceng yang bersarang di pohon jati. Harganya Rp80.000/ botol,” ujar Kamsini.

 

Menurut Kamsini, Madu Klanceng dipercaya dapat mengobati penyakit paru-paru dan juga jantung. Bahkan, imbuhnya, pihak rumah sakit di dekat rumahnya juga memakai Madu Klanceng untuk penyembuhan sakit jantung dan paru-paru.

 

“Rumah sakit dekat tempat tinggal saya juga menggunakan Madu Klanceng sebagai jamu untuk penyakit jantung dan paru-paru,” imbuhnya.

 

Dalam menjajakan Madu Klanceng, Kamsini hanya bisa membawa 12 botol. Jumlah itu pun tak bisa setiap hari dia jajakan. Penyebabnya, untuk mendapatkan madu itu, sarang lebah Klanceng di hutan jati hanya bisa diambil sebulan sekali.

 

Selain Madu Klanceng, Kamsini juga menjual Madu Glodok. Madu jenis kedua ini didapatkan dari Lebah Glodok. Warnanya kuning seperti madu pada umumnya. Setiap liter, ia menjual madu itu seharga Rp50.000.

 

“Madu glodok juga berkhasiat untuk mengobati sakit panas, mag, dan sariawan,” paparnya. (Rio Wicaksono/JIBI/Solopos)

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya