Jatim
Jumat, 18 November 2016 - 18:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Takut Tanah Longsor, 308 Warga Talun Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anak-anak Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, bermain di tempat pengungsian di balai desa setempat, Senin (18/4/2016) malam. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, sebanyak 308 warga Desa Talun mengungsi karena takut diterjang tanah longsor.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 308 warga Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, mengungsi ke sejumlah titik karena terjadi bencana tanah longsor di desa mereka dalam dua pekan terakhir. Sejumlah tempat pengungsian pun telah disiapkan untuk menampung warga.

Advertisement

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Ponorogo dalam dua pekan terakhir membuat tanah di Desa Talun bergerak dan longsor.

Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Erwan Budiarto, mengatakan pemerintah telah menyediakan sejumlah pos pengungsian di wilayah Desa Talun, seperti di depan balai desa setempat dan beberapa rumah warga yang aman dari longsoran.

Warga Talun hanya mengungsi saat malam hari dan saat hujan deras mengguyur wilayah itu. Sedangkan pada pagi hingga siang hari, warga kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.

Advertisement

“Warga khawatir saat hujan mengguyur, warga takut tanah longsor menerjang rumah mereka. Sehingga pada malam haru atau saat hujan, mereka memilih untuk tinggal di tempat pengungsian,” kata dia kepada wartawan, Jumat (18/11/2016).

Dia menuturkan hampir tiap tahun kondisi di Desa Talun memang seperti itu, saat musim hujan warga mengungsi di tempat yang telah disediakan. Warga juga khawatir, batu-batu besar yang ada di bukit longsor.

Dia menuturkan beberapa tahun sebelumnya, ada batu berukuran besar yang menggelinding dari atas bukit ke pemukiman warga. “Batu yang menggelinding itu ukurannya sangat besar dan saat dipecah baru habis diangkut sebanyak 11 truk. Diperkirakan batu yang di atas ukurannya jauh lebih besar,” terang Erwan.

Advertisement

Camat Ngebel, Hadi Priyatno, mengatakan sebenarnya lokasi tanah longsor di Desa Talun jauh dari permukiman warga. Namun, warga setempat takut dan memilih mengungsi.

“Lokasi longsor jaraknya masih 500 meter hingga 1 km dari pemukiman warga,” kata Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menuturkan sebagian warga Talun memilih untuk mengungsi karena antisipasi keamanan saat hujan mengguyur. Namun, ada juga warga yang masih bertahan di rumah mereka karena merasa aman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif