Jatim
Jumat, 21 April 2017 - 21:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Pengungsi di Desa Banaran Masih Trauma

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengungsi beraktivitas di rumah relokasi sementara di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jumat (21/4/2017) sore. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, sejumlah pengungsi di rumah relokasi sementara masih trauma akibat longsor awal April lalu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah pengungsi di rumah relokasi sementara di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, mengaku masih takut dan khawatir saat hujan deras mengguyur. Mereka masih trauma atas peristiwa longsor yang terjadi pada awal April lalu di desa mereka.

Advertisement

Lokasi rumah relokasi sementara untuk pengungsi itu hanya berjarak sekitar 50 meter dari pusat longsor. Seorang pengungsi, Yahmi, 60, mengatakan sudah pindah ke rumah relokasi sepekan lalu bersama anak semata wayangnya, Sareh, 30. Ia mendapat rumah relokasi di Dukuh Tangkil bersama sembilan keluarga lainnya.

Dia menuturkan masih trauma akibat peristiwa yang telah meluluhlantakkan rumah dan ladangnya itu. Apalagi saat hujan mengguyur desa itu, ia merasa sangat ketakuan dan langsung keluar rumah.

Yahmi menceritakan saat banjir bandang menghanyutkan tiga rumah di Dusun Krajan pada Rabu (19/4/2017) lalu, ia melihat bagaimana air dari atas turun dan membawa lumpur ke bawah. “Kemarin pas banjir bandang, saya langsung keluar rumah. Takut kalau ada hujan. Soalnya longsor bisa kapan saja terjadi,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di rumah relokasi sementara, Jumat (21/4/2017) sore.

Advertisement

Hal senada juga disampaikan pengungsi lainnya, Suparning. Dia menyampaikan saat hujan mengguyur terkadang tidak bisa tidur karena kepikiran adanya bencana susulan. “Kalau hujan biasanya pada di luar rumah. Masih takut. Takut kalau ada longsor lagi,” ujar dia.

Meski merasa takut, Ning mengaku nyaman tinggal di rumah relokasi sementara dibandingkan posko pengungsian di rumah Kepala Desa Banaran. Menurut dia, rumah relokasi ini lebih memberikan privasi dan lebih memberikan kenyamanan kepada pengungsi.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif