SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mencari korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Selasa (4/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Longsor Ponorogo, petugas tidak menemukan apa pun pada hari ketiga pencarian.
Madiunpos.com, PONOROGO — Proses pencarian korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, pada hari ketiga, Selasa (4/4/2017), tidak membuahkan hasil. Namun, tim evakuasi dan pencari telah menemukan tiga lokasi yang diduga terdapat jasad korban.
Proses pencarian korban longsor pada hari ketiga terpaksa dihentikan lantaran hujan deras mengguyur lokasi longsor. Seluruh petugas dan tujuh alat berat yang dioperasikan seketika berhenti dan menjauh dari lokasi longsor.
Pantauan Madiunpos.com di sektor A, puluhan petugas mencari korban longsor dengan menyisir lokasi. Anjing pelacak diterjunkan di sektor A untuk membantu proses pencarian jasad korban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sumani, menyampaikan proses pencarian dan evakuasi korban yang tertimbun longsor dihentikan karena hujan deras mengguyur lokasi bencana.
Dia menyampaikan ada satu titik di sektor A dan dua titik di sektor B yang diduga terdapat jasad korban. Namun, pencarian terpaksa dihentikan lantaran hujan deras mengguyur saat proses penggalian.
“Ada tiga titik yang diendus anjing pelacak. Tiga titik itu sudah kami tandai,” jelas Sumani di posko bencana.
Koordinator pencarian korban longsor di sektor A, Yoni Fariza, mengatakan pencarian korban terpaksa dihentikan karena cuaca tidak memungkinkan. Penghentian pencarian korban ini karena terkait faktor keselamatan sukarelawan di lapangan.
“Karena cuaca seperti ini, terpaksa kami hentikan. Seluruh pasukan kami tarik mundur ke posko untuk istirahat,” kata suka relawan dari SAR Trenggalek itu.
Saat ini, baru tiga jasad korban longsor yang ditemukan tim pada hari pertama dan kedua. Ketiga jasad telah dimakamkan di permakaman desa setempat.