SOLOPOS.COM - Salah satu rumah di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, yang hanyut dan tertimbun tanah yang terbawa banjir bandang di lokasi longsor, Rabu (19/4/2017). (Istimewa/BPBD Ponorogo)

Longsor Ponorogo, setelah banjir bandang menerjang lokasi tanah longsor Banaran, kini petugas membuat jalur air di lokasi itu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Pascabanjir bandang di lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (19/4/2017) sore, tim relokasi fokus membuat jalur air yang datang dalam skala besar di lokasi tanah longsor.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pembuatan jalur air bertujuan supaya arus air yang datang dalam skala besar bisa keluar sesuai jalur dan tidak menerabas ke lokasi lain.

Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi, mengatakan banjir bandang yang terjadi Rabu lalu telah menghanyutkan tiga rumah yang ada di sekitar sektor D. Banjir bandang yang membawa material lumpur tersebut juga menimbun tiga rumah itu. (baca: Banjir Terjang Desa Banaran, 3 Rumah Hanyut dan Tertimbun Tanah)

Dia menyampaikan dalam bencana tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka karena sebelumnya tiga rumah itu telah dikosongkan penghuninya. “Gak ada korban jiwa. Penghuninya kan sudah mengungsi sejak bencana ini terjadi,” jelas dia di gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, Kamis (20/4/2017).

Suryo menyampaikan tim relokasi bencana di Desa Banaran saat ini fokus membuat sodetan untuk jalan air. Selain itu sungai yang ada di sektor D saat ini proses pembukaan. Petugas membersihkan material longsoran yang menutup sungai itu.

“Di lokasi bencana saat ini masih rawan dan statusnua siaga 1,” jelas Suryo.

Lebih lanjut, dia menuturkan saat ini seluruh lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran dipasangi tanda peringatan bahaya dan di sektor D tidak boleh digunakan untuk melintas.

Polisi setiap hari menerjunkan 40 personel yang ditempatkan di sektor A hingga sektor D. Polisi bertugas untuk memantau kondisi dan pergerakan tanah di lokasi. Selain itu, petugas ini juga membantu tim relokasi untuk pemulihan desa tersebut.

“Petugas juga menghalau ketika ada warga yang ingin datang ke lokasi hanya untuk menonton lokasi bencana. Karena lokasinya memang masih rawan, jadi petugas juga ikut menghalau warga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya