Jatim
Jumat, 28 April 2017 - 19:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Banaran Longsor Lagi, Gemuruh Keras Bikin Warga Takut

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Evakuasi korban tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, Rabu (5/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, longsor susulan terjadi tiga kali di Desa Banaran.

Madiunpos.com, PONOROGO — Longsor kembali terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Kamis (27/4/2017) malam. Selain longsor, suara bergemuruh cukup keras membuat warga di barak pengungsian semakin takut dan cemas.

Advertisement

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan longsor susulan terjadi di Desa Banaran sekitar tiga kali. “Longsor susulannya dalam skala kecil, namun suara yang ditimbulkan cukup keras sehingga membuat warga takut,” kata Budi, Jumat (28/4/2017).

Budi menuturkan suara keras yang ditimbulkan dari tanah longsor itu membuat warga di barak pengungsian tidak bisa tidur. Warga takut tanah longsor dengan skala lebih besar menerjang desa mereka lagi. (Baca juga: Evakuasi Dihentikan, Timbunnan Tanah di Banaran Jadi Kuburan Massal)

Dampak yang ditimbulkan dari longsor susulan ini sangat minim. Namun, petugas tetap mengawasi dan memantau lokasi bencana itu.

Advertisement

Lebih lanjut, Budi mengatakan petugas masih menormalkan sungai dan membuat sodetan di sektor D. Normalisasi dan pembuatan sodetan ini penting supaya ketika terjadi hujan deras, air dari atas bisa mengalir ke saluran yang dibuat dan tidak menjadi banjir bandang.

“Saat ini masih kami kerjakan. Tetapi normalisasi juga melihat kondisi tanah dan cuaca. Petugas pun takut saat terjadi banjir bandang,” kata dia.

Di atas material longsoran di sektor A hingga sektor D juga sudah ditemui danau kecil berisi air. Air tersebut bisa kapan saja jebol dan membuat tanah longsor lagi.

Advertisement

Longsor kali pertama melanda Desa Banaran awal April lalu. Longsor tersebut menimbun 21 rumah dan 28 warga. Sebagian besar warga yang tertimbun belum ditemukan sampai sekarang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif