SOLOPOS.COM - Tim gabungan membangun rumah relokasi sementara bagi korban longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Minggu (9/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, sebanyak 36 keluarga korban akan dibuatkan rumah permanen oleh pemerintah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 36 keluarga korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, akan dibuatkan rumah permanen sebagai hunian tetap mereka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ini, proposal pembangunan rumah bagi 36 keluarga korban itu telah diajukan ke Gubernur Jawa Timur. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Agus Pramono, mengatakan dalam proposal pembangunan rumah itu, Pemkab menawarkan dua pilihan.

Kedua pilihan rumah itu sama-sama bertipe 46. Yang membedakan hanya biaya pembangunannya. Pilihan A membutuhkan anggaran Rp100 juta/rumah sedangkan pilihan B Rp80 juta/rumah.

“Kami sudah mengajukan proposal untuk pembangunan rumah bagi 36 korban tanah longsor. Kami membuat dengan dua pilihan A dan B. Nanti tinggal gubernur yang memilih,” jelas dia saat ditemui di rumah dinas Bupati Ponorogo, Jumat (14/4/2017).

Agus menyampaikan saat ini Pemkab menunggu keputusan dari Gubernur yang akan menanggung biaya pembangunan rumah bagi 36 korban longsor di Desa Banaran. Informasinya dalam pekan ini Gubernur segera memutuskannya.

Mengenai lahan yang akan dipakai pembangunan rumah, kata dia, seluruh warga menyanggupi menyediakan lahan. Sebagian korban memiliki tanah lain di Desa Banaran untuk pembangunan rumah relokasi ini.

Namun, bagi korban yang tidak memiliki tanah bisa membeli tanah di desa tersebut sekitar Rp4 juta untuk tanah seluas 46 meter persegi. “Memang ada yang tidak mempunyai tanah sendiri. Mereka akan membeli tanah menggunakan dana bantuan yang telah diberikan dan untuk pembangunannya akan dibantu dana dari Pemprov Jatim,” terang dia.

Dia menegaskan relokasi mandiri ini dianggap cara paling cepat untuk mendapat hunian tetap. Hal ini karena kalau mengandalkan tanah yang disediakan pemerintah prosesnya akan lama.

“Kalau yang sudah ada lahan nanti tinggal dibangun rumahnya. Tapi kalau yang tidak mempunyai lahan akan dibelikan lahan sesuai tipe rumah yang dibangun menggunakan dana bantuan yang mereka terima. Lokasinya sejauh ini di Desa Banaran semua,” jelas Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya