Jatim
Rabu, 8 November 2023 - 17:40 WIB

Listrik Padam Bikin 12.000 Ekor Ayam Mati, Peternak di Ngawi Rugi Rp500 Juta

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Belasan ribu ayam pedaging siap panen mati akibat pemadaman listrik di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mati mendadak, Selasa (8/11/2023). (Istimewa )

Solopos.com, NGAWI — Belasan ribu ekor ayam pedaging siap panen di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mati mendadak, Selasa (7/11/2023). Belasan ribu ekor ayam itu mati mendadak diduga kepanasan akibat listrik padam.

Pemilik peternakan ayam tersebut, Khavid, 42, mengatakan belasan ribu ekor ayam miliknya mati karena listrik untuk memutar blower padam.

Advertisement

“Ayam saya mati karena listrik padam tanpa pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN,” katanya, Rabu (8/11/2023).

Khavid menuding ribuan ayam tersebut mati karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan aliran listrik tanpa pemberitahuan di awal. Dia menyayangkan sikap dari PLN atas kejadian tersebut.

Advertisement

Khavid menuding ribuan ayam tersebut mati karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan aliran listrik tanpa pemberitahuan di awal. Dia menyayangkan sikap dari PLN atas kejadian tersebut.

“Coba lihat seperti ini, 12.000 ayam mati. Siapa yang salah kalau seperti ini, saya rugi setengah miliar rupiah lebih ini. Apa PLN mau ganti rugi. Bayangin telat bayar listrik didenda bahkan bisa diputus jaringanya. Apa susahnya beritahu kami kalau akan ada pemadaman listrik dalam waktu lama,” terangnya.

Diketahui, listrik di daerah tersebut padam selama lima jam. Khavid mengaku sudah berupaya menyalakan blower menggunakan genset. Namun yang dilakukannya sia-sia dan tidak mampu menyelamatkan seluruh ayamnya.

Advertisement

Khavid menambahkan ribuan bangkai ayam tersebut sudah tidak bisa dijual. Akhirnya ayam-ayam yang berusia 35 hari itu dijadikan pakan lele dan sebagian dikubur.

“Kami panggil peternak lele untuk mengambil ayam itu semaunya. Sebagian kami kubur,” ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, Khavid mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah. Namun, beruntungnya bisnis ternak ayam tersebut merupakan bisnis kemitraan. Dirinya juga sudah melaporkan kejadian ini dan pihak mitra akan bertemu dengan pihak PLN untuk membicarakan kasus tersebut.

Advertisement

“Total kerugian Rp500 juta. Ini kami laporkan ke mitra kami. Biar mitra kami yang berurusan dengan PLN,” kata Khavid.

Sementara penyebab matinya listrik di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng itu akibat salah satu gardu meledak. Sehingga aliran listrik padam pada sejumlah wilayah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif