SOLOPOS.COM - Petugas dari Bakorwil I Madiun meninjau genangan banjir bercampur limbah industri di Desa Sidorejo, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022). Genangan air yang merendam ratusan rumah di tiga desa itu berwarna cokelat keruh, mengeluarkan bau menyengat, menimbulkan efek gatal pada kulit dan memiliki suhu hangat akibat tercampur limbah buangan dari ketel PG Modjopanggoong yang ada di dekatnya. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Pimpinan Pabrik Gula Modjopanggoong diperiksa Satreskrim Polres Tulungagung, Jawa Timur, terkait dugaan kebocoran sistem instalasi pengolahan air limbah yang mencemari lingkungan dan bercampur banjir di permukaan warga sekitar pabrik.

“Pemeriksaan sudah kami lakukan terhadap beberapa saksi mulai Minggu [30/10/2022] kemarin,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Agung Kurnia Putra di Tulungagung, Senin (31/10/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menyampaikan saat ini fokus tim penyidik adalah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari para pihak terkait, seperti warga yang terdampak langsung pencemaran air yang kemudian membanjiri sejumlah titik permukiman pada tiga desa sekitar PG Modjopanggoong, memeriksa jajaran pimpinan PG, serta merangkum data dan fakta penerapan standar operasional prosedur tanggap bencana di pabrik gula naungan PT Perkebunan Nusantara X tersebut.

Kendati manajemen PG Modjopangoong saat ini telah memberikan santunan kepada warga terdampak, Kompol Agung menegaskan pihaknya tetap melakukan pemeriksaan lanjutan.

Dia menyampaikan sebagai badan usaha profesional dan telah mengantongi ISO (International Standardization Organization), PG Modjopanggoong mempunyai SOP terkait tanggap bencana, terutama saat terjadi musibah yang melibatkan perusahaan.

Baca Juga: Seorang Napi di Lapas Kediri Meninggal Dianiaya, Begini Kronologinya

“Kami klarifikasi saja, bagaimana situasinya,” ujarnya.

Hingga saat ini sudah ada delapan orang yang diperiksa dalam penyelidikan kasus banjir limbah pabrik tersebut.

“Termasuk baku mutu ya karena yang bisa menentukan dari Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya.

Agung juga mengatakan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) PG Modjopanggoong berfungsi dengan baik, meskipun ada pendangkalan pada bak penampungan air.

Baca Juga: Janjikan Bisa Lolos CPNS, Eks Anggota DPRD Tulungagung Tipu Warga hingga Rp1 M

Sebelumnya, pada Kamis, 27 Oktober 2022, Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) I Madiun mendatangi titik area banjir di Desa Sidorejo, Tulungagung. Dari pemeriksaan yang dilakukan, air banjir di desa itu bercampur dengan air limbah dari IPAL PG Modjopanggong.

Hal ini berbeda dengan keterangan Humas PG Modjopanggong Azis Rahman yang mengatakan air banjir bercampur dengan air pendingin ketel, bukan limbah.

“Karena barusan diolah maka agak hangat dan bau. Oleh karena baru diolah IPAL maka hangat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya