SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, GRESIK — Salah satu daerah yang menghasilkan tanaman obat atau biofarmaka di Jawa Timur adalah Kabupaten Gresik. Di daerah ini setiap tahun menghasilkan beragam tanaman obat.

Mengutip dari laman repository.pertanian.go.id yang diakses pada Sabtu (22/7/2023), tanaman herbal atau biofarmaka merupakan jenis-jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan digunakan untuk penyembuhan ataupun mencegah berbagai penyakit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Indonesia sendiri dikenal memiliki tanaman herbal yang banyak ragamnya, mulai dari jahe, kunyit, lempuyang, mengkudu, kapulaga, dan lain-lain.

Salah satu daerah di Jawa Timur yang memproduksi tanaman biofarmaka adalah Kabupaten Gresik. Gresik terkenal sebagai produsen salah satu tanaman biofarmaka jenis rimpang, yang mana hasilnya bisa mencapai 24 juta kilogram pada tahun 2022.

Berikut ini lima tanaman biofarmaka yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Gresik menurut data dari Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2023 yang diterbitkan oleh BPS.

  1. Kunyit

Gresik memang terkenal sebagai daerah penghasil kunyit terbanyak di Jawa Timur. Daerah ini memproduksi kunyit sebanyak 24.817.192 kilogram dari total produksi 90.608.004 kilogram pada tahun 2022. Selain itu, angka produksi kunyit di Gresik menjadi angka produksi tanaman biofarmaka tertinggi dibandingkan tanaman biofarmaka lainnya yang ada di Jatim. Sementara itu, luas panen kunyit di Gresik mencapai 6.484.954 meter persegi (m2).

Mengonsumsi kunyit baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa manfaat atau khasiat dari kunyit seperti yang dikutip dari laman halodoc.com, yakni kunyit dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh, menunjang kesehatan organ jantung, melindungi organ hati, meningkatkan kesehatan kulit, dan lain-lain.

  1. Jeruk Nipis

Tanaman biofarmaka yang menempati urutan kedua sebagai tanaman yang paling banyak dihasilkan di Gresik adalah jeruk nipis. Tahun 2022, jumlah produksi jeruk nipis sebanyak 19.193.400 kilogram dengan luas panen mencapai 323.945 pohon jeruk nipis. Diketahui bahwa angka produksi jeruk nipis di Gresik mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 9.669.810 kilogram.

Selain itu, Gresik juga menjadi daerah penghasil jeruk nipis terbanyak dibandingkan daerah-daerah lain di Jatim. Hal ini dapat dilihat dari daerah kedua penghasil jeruk nipis terbanyak, yaitu Malang, yang hanya memproduksi sebesar 1.842.370 kilogram.

Manfaat jeruk nipis dikutip dari laman klikdokter.com, yakni dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengurangi gejala flu dan batuk, melindungi kulit wajah dari radikal bebas, menebalkan rambut, memulihkan kondisi psikis, menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol, dan masih banyak lagi.

  1. Temulawak

Gresik memproduksi temulawak sebanyak 9.389.172 kilogram dari total produksi 20.802.835 kilogram pada tahun 2022. Sayangnya, angka produksi ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 11.946.045 kilogram. Sementara itu, luas panen temulawak mencapai 1.428.212 meter persegi.

Mengutip dari laman hellosehat.com, khasiat mengonsumsi temulawak bagi kesehatan adalah membantu pencernaan, sebagai obat antiradang, menjaga kesehatan hati, meredakan kram otot, sebagai obat jerawat, dan lain-lain.

  1. Jahe

Tahun 2022, jumlah produksi tanaman jahe sebanyak 800.977 kilogram dari total produksi 31.451.485 kilogram. Diketahui bahwa angka produksi jahe mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 106.570 kilogram. Sedangkan luas panennya mencapai 151.382 meter persegi pada tahun 2022.

Mengutip dari laman alodokter.com, mengonsumsi minuman jahe dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu mampu mengobati flu, mengatasi sakit maag, mengontrol kadar gula darah, menurunkan kolesterol, mencegah serangan jantung, dan lain-lain.

  1. Lempuyang

Tanaman biofarmaka yang paling banyak diproduksi kelima di Gresik adalah lempuyang. Pada 2022, Gresik memproduksi lempuyang sebanyak 650.000 kilogram dari total produksi 3.780.610 kilogram. Sayangnya, angka produksi lempuyang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 1.200.000 kilogram. Sedangkan luas panennya 200.000 meter persegi.

Seperti yang dikutip dari laman alodokter.com, mengonsumsi lempuyang dapat bermanfaat bagi kesehatan, seperti mengatasi peradangan, menurunkan demam, mengontrol gula darah, menambah nafsu makan, mengontrol tekanan darah, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya