Jatim
Jumat, 16 Juni 2017 - 11:05 WIB

LEBARAN 2017 : Jalur Saradan Rawan Macet Saat Arus Mudik, Ini Sebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan jalur jalan Saradan, Kabupaten Madiun, Senin (20/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Lebaran 2017, pemerintah memprediksi kemacaten arus lalu lintas di jalur Saradan yaitu penghubung antara Madiun-Nganjuk.

Madiunpos.com, MADIUN — Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun memprediksi jalur Madiun-Nganjuk tepatnya di jalan raya Saradan menjadi titik kemacetan pada saat arus mudik Lebaran 2017. Kemacetan salah satunya disebabkan keberadaan perlintasan kereta api (KA) di lokasi tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Kurnia Aminulloh, mengatakan kemacetan di jalan raya Saradan yang menjadi jalur utana Madiun-Surabaya telah menjadi rutinitas. Kemacetan tersebut diprediksi dimulai dari pertigaan Kaligunting hingga Wilangan.

Kurnia menyebut perlintasan KA di jalur itu menjadi salah satu penyebab kemacetan sulit diurai. Perlintasan KA di sepanjang jalur tersebut juga ada  di wilayah Kaligunting, perlintasan Saradan, dan Wilangan.

“Jadi kalau ada kendaraan yang bisa lolos di perlintasan satu atau dua, bisa saja tidak lolos di perlintasan ketiga. Akhirnya kendaraan pun menumpuk karena harus menunggu kereta api lewat,” jelas dia kepada wartawan di Madiun, Kamis (15/6/2017).

Advertisement

Dia menyampaikan pada arus mudik kereta api yang melintas juga semakin banyak karena selain KA reguler juga ada kereta tambahan. Sehingga selama satu hari perlintasan kereta api bisa dibuka tutup sebanyak 65 kali. Kondisi ini membuat pengemudi harus bersabar saat melewati perlintasan KA.

Selain perlintasan kereta api, kata Kurnia, kemacetan di jalur Saradan juga karena semakin banyaknya kendaraan pribadi yang melintas di jalur tersebut. “Kita tahu kan saat ini kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat semakin tidak terkendali, ini juga menjadi salah satu faktor kemacetan di jalan raya,” jelas Kurnia.

Ruas Kaligunting hingga Wilangan itu memiliki jarak sekitar 26 km. Sepanjang jalan tersebut tidak ada jalur alternatif, kecuali jalur tol dibuka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif