Jatim
Kamis, 23 Juli 2015 - 05:05 WIB

LEBARAN 2015 : Tak Bisa Konvoi di Malam Takbiran, Preman Kampung Hajar Tetangga

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Google image)

Lebaran 2015 di Sidoarjo diwarnai aksi main keroyok preman kampung terhadap tetangganya.

Madiunpos.com, SIDOARJO – Seorang preman kampung, Abdul Haris alias Bondan, 22, bersama teman-temannya mengeroyok tetangganya, MB Sholeh, 39 di malam takbiran Lebaran 2015. Pemuda yang tinggal di Jl. Tropodo I RT 009/RW 001, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur itu nekat menghajar Sholeh lantaran Sholeh enggan meminjaminya mobil untuk acara konvoi pada malam takbiran, Kamis (16/7/2015) lalu.

Advertisement

Penganiayaan yang dialami Sholeh itu terjadi pada malam takbiran Lebaran 2015. Kala itu, Bondan bersama rekan-rekannya menemui Sholeh di rumahnya untuk meminjam mobil milik Sholeh. “Saat itu sudah hampir pukul 24.00 WIB. Daripada kena tilang dan tidak bisa mudik, saya bilang baik-baik, tidak bisa,” kata Sholeh seusai menjalani pemeriksaan di Mapolsek Waru, Rabu (22/7/2015).

Merasa tersinggung tidak dapat meminjam mobil Sholeh pada malam takbiran Lebaran 2015 itu, Bondan sebagaimana diberitakan Detikcom, langsung memukuli dan menendang korban hingga babak belur di bagian mata, kepala, dan tangannya. Korban tak berkutik lantaran teman-teman Bondan ikut membantu mengeroyoknya.

Melihat korban babak belur, para pelaku langsung melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian itu, langsung memberikan pertolongan kepada korban dan melapor ke polsek setempat. “Ulah pelaku sering kali meresahkan warga, makanya saya minta polisi benar-benar serius menangani kasus ini. Biar pelaku jera dan tidak suka bikin onar lagi,” ujar korban.

Advertisement

Sejumlah warga juga mengaku geram dengan ulah Bondan di kampung. Pelaku selama ini sering kali melakukan hal yang meresahkan warga, selain insiden pengeroyokan di malam takbiran Lebaran 2015 itu. “Baru-baru ini [pelaku] malak penjual bakso, karena tidak sesuai hatinya, gerobak digulingkan dan penjual bakso dihajar. Akhirnya orang tua yang mengganti kerugian. Sering kali bikin onar, teman-temannya juga banyak. Katanya, sebelum menganiaya warga, dia mabuk dulu,” jelas warga yang enggan menyebut namanya karena alasan takut dihajar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif