SOLOPOS.COM - PJ Bupati Magetan, Hergunadi usai meghadiri Bimbingan Teknis Peningkatan Ketahanan Pangan Desa di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (5/6/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magetan mencatat angka pengangguran terbuka mencapai 16.000 orang pada 2024 ini. Angka ini turun dibandingkan angka pengangguran terbuka pada 2023 yang mencapai 17.000 orang.

“Tahun 2023 angka pengangguran 4,33 persen atau 17.000 orang turun di 2024 ini menjadi 4,16 persen atau 16.000 orang,” kata Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Magetan, Lalu Satria Utama, Selasa (30/4/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lalu menambahkan, penyumbang angka pengangguran terbanyak adalah lulusan SMK. Pasalnya, hanya sekitar 12 persen dari total lulusan yang melanjutkan ke bangku kuliah. Sedangkan 88 persen lainnya memilih untuk langsung mencari pekerjaan.

“Pencari kerja di Magatan setiap tahun ada 2.931 orang yang terdaftar di Disnaker. Sementara penempatan kerja hanya 2.647 yang membuat 284 orang tidak terserap,” imbuhnya.

Penjabat Bupati Magetan Hergunadi mengatakan Pemkab Magetan memilih untuk mengoptimalkan potensi dari sektor pertanian terlebih dahulu. Hal itu supaya sektor pertanian berkembang dan menarik para petani milenial untuk menggeluti pekerjaan ini.

“Kalau pengangguran ini kan datang dari beberapa sektor, dan kalau melihat saat ini penduduk Magetan hanya sekitar 60 persen yang bercocok tanam. Maka perlu untuk mengoptimalisasi sektor pertanian,” katanya.

Saat ini pemerintah juga tengah giat menggalakkan bimbingan teknis kepada para kelompok tani terkait ketahanan pangan. Harapanya, setelah dilakukan bimbingan teknis, para petani mendapatkan wawasan serta dapat mengoptimalkan hasil pamen dengan modal tanam yang sedikit.

“Kita telah giat melakukan Bimtek tentang ketahanan pangan. Kita berharap agar setelah ini terjadi peningkatan hasil produksi tani dan optimalisasi hasil dapat terwujudkan,” imbuhnya.

Hergunadi menambahkan, optimalisasi ini juga untuk merespons semakin menyempitnya lahan pertanian di Kabupaten Magetan. Hergunadi menyebut untuk saat ini lahan pertanian yang tersedia di Kabupaten Magetan hanya sekitar 30.000 hektare lahan yang produktif.

“Lahan kita saat ini sekitar 30.000 hektare yang maksimal dari total lahan sekitar 60.000 hektare. Maka dari itu kita berharap ada peningkatan dan optimalisasi hasil produksi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya