Jatim
Kamis, 8 September 2022 - 08:49 WIB

Kronologi Pesawat TNI AL yang Jatuh di Selat Madura

Nugroho Meidinata  /  Newswire  /  Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat Bonanza G-36 milik Skuadron 200 Wing Udara 2 Puspenerbal latihan terbang udara di Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/6/2022). Latihan pesawat Bonanza G-36 tersebut untuk memeriahkan acara "Naval Air Base Open Day" pada 12 Juni 2022 dalam rangka HUT ke-66 Penerbangan TNI AL. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

Solopos.com, SOLO — Kronologi pesawat TNI AL mengalami kecelakaan dan jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022) bermula dari konvoi KRI. Pesawat tersebut diterbangkan oleh Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.

Hingga saat ini, tim pencairan telah menemukan lokasi pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh itu.

Advertisement

“Saat ini tim masih terus mencari di lokasi tempat jatuhnya pesawat latih kami. Sampai sore ini, perkembangan di lapangan telah menemukan titik jatuhnya pesawat yang diduga kerangka pesawat. Saat ini masih proses untuk melaksanakan penyelaman,” ujar Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan, dilansir Antara.

Dalam informasi kronologi pesawat TNI AL jatuh di Selat Madura yang disampaikan Breaking News Metro TV, Rabu, pesawat tersebut take off atau lepas landas dari Bandara Juanda di Sidoarjo pada pukul 08.45 WIB.

Baca Juga: 4 Dokumen yang Harus Dibawa saat Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Jateng

Advertisement

Selang 10 menit kemudian, pesawat tersebut hilang kontak. Menurut keterangan Dispen Koarmada II yang dibacakan dalam acara tersebut, pesawat latih itu jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Pesawat latih TNI AL itu jatuh ketika konvoi KRI. Pesawat Bonanza ini bertugas sebagai penyerang

Baca Juga: Profil Abdullah Azwar Anas yang bakal Dilantik jadi Menpan RB Hari Ini

Advertisement

Dengan kronologi seperti itu, penyebab jatunya pesawat itu belum diketahui. TNI AL masih mendalaminya melalui tim investigasi yang telah diturunkan. Menurut dia, penyebab jatuhnya pesawat baru dapat diketahui setelah pesawat tersebut ditemukan dan dilakukan identifikasi.

Dia menuturkan sampai saat ini kondisi pilot dan kopilot masih belum bisa dipastikan.

Baca Juga: Disebut Bisa Jadi Obat, Ini Hukum Makan Bekicot dalam Islam

“Kemungkinan sampai penyelam yang melaksanakan pertolongan benar-benar dapat menemukan dan melaporkan kondisi penerbang. Awak pesawat ada 2 orang, pilot dan kopilot,” ujar Dwika.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif