SOLOPOS.COM - Kondisi mobil pasca terjatuh ke sungai Desa Tugu, Trenggalek (ANTARA/HO - foto warga)

Solopos.com, TRENGGALEK — Aparat Satreskrim Polres Trenggalek bergerak cepat menangkap para pelaku pelempar batu ke mobil rombongan ziarah GP Ansor Tulungagung di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo, tepatnya di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Sebelas orang yang merupakan anggota salah satu perguruan silat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua PG Ansor Kabupaten Tulungagung, Mukhamad Sukur, mengatakan kronologi kejadian itu bermula saat rombongan peziarah dari GP Ansor Tulungagung pulang dari berziarah di Ponorogo. Rombongan tersebut menumpang empat mobil.

Setibanya di lokasi kejadian di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo, Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Minggu (5/3/2023) sekitar pukul 02.10 WIB. Tiba-tiba mobil rombongan peziarah itu dilempari batu oleh sekelompok orang. Belakang diketahui pelempar batu itu ternyata anggota dari salah satu peguruan silat di Trenggalek.

Dari empat mobil tersebut, dua mobil terkena serangan batu. Sedangkan dua mobil lainnya berhasil lolos dari serangan tersebut.

Akibat serangan batu itu, salah satu mobil menabrak tiang listrik dan tugu hingga masuk ke sungai. Sedangkan mobil satunya lagi mengalami kerusakan pada kaca belakang.

Sebanyak 14 orang dilarikan ke rumah sakit daerah setempat dan menjalani rawat jalan. Sedangkan dua orang mengalmi luka berat menjadi operasi dan kini dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Mukhamad Sukur menyampaikan pihaknya mengutuk keras aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok orang tersebut ke arah rombongan peziarah tersebut.

“Kami mengutuk keras aksi dan perbuatan yang tidak bertanggung jawab itu. Kami meminta Polres Trenggalek untuk menangkap semua pelaku dan menindak tegas sesuai undang-undang dan hukum yang berlaku,” kata Sukur dengan nada mengecam, Selasa (7/3/2023).

Ia juga menyebut bahwa insiden pelemparan itu dinilai telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan antarmasyarakat, serta hak-hak manusia dalam menjalankan aktivitas sosial keagamaan.

Untuk itu, pihaknya meminta kasus itu diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang pada kemudian hari.

“Kami lakukan pengawalan kasus hingga persidangan yang akan dilakukan lembaga bantuan hukum Ansor Tulungagung bekerja sama dengan Trenggalek,” katanya.

Kendati begitu, Sukur mengimbau agar warga Ansor maupun lainnya tidak terpancing, apalagi melakukan aksi balas.

Ia atas nama lembaga GP Ansor menyerahkan sepenuhnya kasus itu pada pihak kepolisian dan memastikan tidak ada pergerakan aksi balas dendam.

Selain itu, pihaknya meminta agar dampak dari aksi itu ditanggung oleh para pelaku. Pasalnya akibat kejadian itu, dua mobil mengalami kerusakan, selain ada sebanyak 14 orang mengalami luka ringan dan dua orang lainnya luka berat.

“Kami juga instruksikan kepada seluruh Ansor Banser Tulungagung untuk tidak melakukan gerakan secara sepihak tanpa komando dari pimpinan. Selain itu, pelaku harus membiayai pengobatan para korban serta mengganti kerugian materiil yang disebabkan oleh perbuatan tercela pelaku,” ujarnya.

Pelaku Ditangkap

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim, mengatakan pelaku pelemparan batu ke empat mobil rombongan peziarah dari GP Ansor Tulungagung itu telah ditangkap. Rombongan ziarah itu hendak pulang ke Tulungagung setelah berziarah dari Ponorogo.

“Sebanyak 11 orang ditetapkan tersangka. Empat di antaranya adalah anak pelajar SMK,” kata Agus, Selasa (7/3/2023).

Sebelum menetapkan tersangka dalam kejadian ini, lanjut Agus, polisi menangkap 21 orang pemuda dari salah satu peguruan silat di Trenggalek. Mereka ditangkap karena ditengarai terlibat dalam aksi pelemparan keempat minibus yang membawa rombongan peziarah.

“Semula kami amankan sebanyak tujuh orang kemudian dikembangkan menjadi 21 orang. Setelah kami lakukan pemeriksaan secara maraton, ditetapkan sebanyak 11 orang tersangka,” ujarnya.

Agus mengatakan para pesilat dari salah satu perguruan tertentu di Trenggalek itu, rencananya akan melakukan aksi kekerasan terhadap kelopak perguruan lain. Namun salah sasaran.

“Mereka oknum dari kelompok perguruan tertentu hendak mengganggu kelompok perguruan lain yang pulang melaksanakan kegiatan di luar daerah. Namun salah sasaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya