SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan Bank BNI (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kredit bank bagi para pelaku UKM di Jatim bakal semakin mudah didapatkan. Bank BNI bakal lebih fokus mengucurkan kredit untuk sektor ini. Tertarik memanfaatkannya?

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Bank BNI (Persero) Tbk. wilayah Jawa Timur (Jatim) berencana makin mengurangi porsi kredit korporasi dan menggenjot kredit usaha kecil menengah (UKM) guna mencapai keseimbangan komposisi kredit pada 2017. UKM di Jatim bakal lebih mudah mendapatkan kredit bank!

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kredit Bank BNI di Jatim pada 2014 masih didominasi oleh korporasi yang nilainya mencapai Rp15,44 miliar. Sementara itu, kredit UKM hanya Rp11,75 miliar. Namun, secara year-on-year proporsi kredit korporasi berhasil ditekan 1,7% dari 2013, sementara peluang UKM mendapatkan kredit bank membesar.

Pertumbuhan kredit korporasi BNI di Jatim tahun 2014 lalu adalah 8,70%, sedangkan kredit UKM 21,56%, sementara itu consumer and retail 8,50%. Adapun, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 12,26% atau lebih tinggi dari rata-rata nasional pada level 7,50%.

“Kami berikan kredit lunak berbunga rendah. Alokasinya tidak terbatas, selama dia bisnisnya feasible dan sesuai kapasitas. Tapi, untuk kredit kemitraan, biasanya kami berikan maksimal Rp100 juta untuk memulai usaha.”

CEO Bank BNI Wilayah Surabaya Dasuki Amsir mengatakan tahun 2015 ini pihaknya menargetkan pengakuan sebagai bank terbaik di Indonesia dari aspek pelayanan. Salah satu upayanya adalah dengan memacu fasilitas pembiayaan mikro untuk UKM sehingga pelakunya gampang mendapatkan kredit bank.

“BNI membatasi kredit korporasi maksimal 50%, karena dulunya kami besar dari sektor tersebut. Kebalikan dari Bank BRI yang tumbuh karena kredit UKM. Sekarang ekonomi sudah berkembang, sehingga kami mulai mencari keseimbangan,” katanya, Selasa (17/2/2015).

Siap Membina Debitur
Dia mengaku strategi menyasar pangsa kredit UKM memang memiliki risiko yang jauh lebih tinggi ketimbang pangsa pasar korporasi. Namun, kredit mikro di Jatim memiliki pertumbuhan yang lebih pesat ketimbang pendanaan untuk perusahaan besar.

Non-performing loan [NPL] UMKM memang risikonya tinggi, tapi imbal [yield]-nya juga lebih tinggi. Imbal korporasi tidak begitu besar. Jadi, kami akan cari market yang bagus, sebab pangsa kredit di bawah Rp1 miliar itu memang butuh edukasi.”

Guna meminimalisasi risiko NPL kredit wong cilik, BNI Jatim bakal menggunakan pola pembinaan dari debitur prasejahtera menuju ke sejahtera, sebelum ditingkatkan lagi menjadi pengusaha. “Kalau ada edukasi ini, maka kualitas kreditnya akan membaik.”

Tambah Kemaritiman
Tahun ini, BNI Jatim juga menambah satu sektor prioritas, yaitu kemaritiman. Adapun sektor-sektor lainnya antara lain perdagangan, hotel, dan restoran, pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, pertanian, serta jasa dunia usaha.

Kredit untuk kemaritiman difokuskan di wilayah pesisir potensial seperti Banyuwangi, Lamongan, Situbondo, Madura, dan Pacitan. Fasilitas yang diberikan mencakup pinjaman untuk kapal nelayan, pengolahan makanan laut, pariwisata kelautan, dan sebagainya.

“Kami berikan kredit lunak berbunga rendah. Alokasinya tidak terbatas, selama dia bisnisnya feasible dan sesuai kapasitas. Tapi, untuk kredit kemitraan, biasanya kami berikan maksimal Rp100 juta untuk memulai usaha,” ungkap Dasuki.

Mandat BI
Kepala Perbankan Bisnis BNI Jatim Andhina Budianie menambahkan strategi fokus ke kredit UKM sesuai dengan perintah Bank Indonesia untuk mengalokasikan 20% dari total kredit bank ke industri kecil paling lambat pada 2020.

Dia mengatakan BNI Jatim menargetkan mandatori tersebut akan terepeunhi pada 2017, sehingga mulai dari sekarang kredit korporasi akan ditekan. Bagaimanapun, dia berpendapat risiko kredit UKM sebenarnya tidak sebesar yang dikhawatirkan banyak pihak.

“Kredit UKM itu sebenarnya risikonya lebih rendah, karena debiturnya banyak, jadi spreading risk. Lebih baik jumlah kreditnya kecil-kecil tapi debiturnya banyak, ketimbang kami alokasikan kredit besar hanya untuk segelintir debitur saja. Itu lebih berisiko.”

Secara sektor, pertumbuhan kredit tertinggi di Jawa Timur ditorehkan dari lini industri makanan dan minuman, yaitu dari 4% pada 2013 menjadi 7% tahun lalu. Adapun, pertumbuhan kartu kredit di provinsi tersebut menembus 14,1%.

Inovasi Layanan
Kepala Jaringan dan Layanan II BNI Jatim Koen Yulianto mengungkapkan untuk mencapai target sebagai bank dengan pelayanan terbaik di Tanah Air, pihaknya membuat berbagai inovasi di Jatim seperti outlet service excellent center, dan e-smart untuk layanan treasuri.

Inovasi lainnya, sambung Koen, adalah membuka dua unit ATM khusus sepeda motor, dua unit outlet yang terbuat dari kontainer, dan membuka enam unit payment point di kantor-kantor BPJS dan rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya