SOLOPOS.COM - Warga yang tergabung dalam Kelompok Peduli Penegakan Hukum Ponorogo (KPPHP) berunjuk rasa di depan Kantor Kejari Ponorogo, Selasa (3/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Korupsi Ponorogo, belasan warga melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejari Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Belasan orang dari Kelompok Peduli Penegakan Hukum Ponorogo (KPPHP) berunjuk rasa dengan menggelar sejumlah ritual di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo, Selasa (3/5/2016).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam aksi itu, mereka juga mengamen di sejumlah titik dan uang hasil mengamen diberikan kepada Kepala Kejari Ponorogo.

Pantauan Madiunpos.com, Selasa, belasan orang tersebut memulai aksi unjuk rasa di seputaran Alun-alun Ponorogo atau depan Kantor Pemkab Ponorogo.

Di alun-alun, belasan pengunjuk rasa ini menyampaikan aspirasi dengan berorasi dan melakukan berbagai ritual dengan membakar kemenyan dan menebar bunga tujuh rupa.

Kemudian mereka melanjutkan aksi di depan kantor Kejari Ponorogo. Di halaman Kejari Ponorogo, mereka membawa sebuah replika kuburan beserta nisan berwarna putih yang telah diberi tulisan “matinya hukum”. Selain itu, mereka juga membawa kemenyan beserta anak ayam.

Setelah beberapa waktu menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan berdoa, mereka menyembelih anak ayam tersebut. Itu sebagai simbol keberadaan hukum di Ponorogo telah dimatikan oleh penegak hukum sendiri.

Salah satu warga, Pujiana, mengatakan dalam aksi tersebut, dirinya mengamen di sejumlah titik dengan menghasilkan uang senilai Rp8.000.

Seluruh uang hasil mengamen diberikan kepada Kepala Kejari Ponorogo, sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap penyelesaian kasus-kasus hukum di Kota Reog.

Koordinator aksi, Muh. Yani, menyampaikan tuntutan warga yaitu supaya keadilan bisa ditegakkan di Kabupaten Ponorogo dan mengembalikan citra kejaksaan sebagai penegak hukum yang berwibawa.

Hal ini karena, selama ini Kejari Ponorogo dinilai lemah dan bertekuk lutut di depan koruptor kaya dan gagah.

Yani menegaskan tujuan dari aksi ini juga untuk mewujudkan reformasi mental seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo dan menuju negara yang adil dan makmur.

“Kami kecewa dengan kejaksaan yang saat ini melempem dalam menangani kasus-kasus korupsi di Kota Reog. Sedangkan ketika yang dihadapi pencuri ayam, mereka bisa terlihat gagah,” jelas dia kepada wartawan.

Kasi Intelejen Kejari Ponorogo, Iwan Winarso, menyampaikan menerima masukan dan kritik pengunjuk rasa kepada Kejari. Saat ini, Kajari Ponorogo ada kegiatan di Kejakti Jawa Timur sehingga tidak bisa menemui warga yang berunjuk rasa.

Iwan menambahkan saat ini seluruh kasus mengenai kasus korupsi di Ponorogo telah diproses oleh kejaksaan. “Masukan dari masyarakat akan ditampung dan nantinya akan diserahkan kepada Kepala Kejari Ponorogo untuk mengambil sikap,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya