Jatim
Selasa, 15 Agustus 2017 - 23:05 WIB

Kontraktor JTB Siap Merekrut Tenaga Lokal Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proyek pengembangan lapangan gas JTB di Bojonegoro. (Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pembangunan lapangan gas JTB dilaksanakan PT Pembangunan Perumahan.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Kontraktor pembangunan pekerjaan sipil di proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, PT Pembangunan Perumahan (PP), menyatakan siap merekrut tenaga kerja lokal.

Advertisement

“PT PP memenuhi tuntutan warga pengunjuk rasa yang menuntut dipekerjakan di proyek pengembangan gas lapangan Jambaran-Tiung Biru,” kata Camat Gayam, Bojonegoro Hartono, di Bojonegoro, Selasa (15/8/2017).

Dia menyatakan hal itu setelah terjadi pertemuan antara perwakilan pengunjuk rasa dengan perwakilan PT PP yang menjadi rekanan Pertamina EP Cepu, yang mengerjakan proyek sipil pengembangan lapangan gas JTB.

Advertisement

Dia menyatakan hal itu setelah terjadi pertemuan antara perwakilan pengunjuk rasa dengan perwakilan PT PP yang menjadi rekanan Pertamina EP Cepu, yang mengerjakan proyek sipil pengembangan lapangan gas JTB.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, menggelar unjuk rasa dengan cara melakukan memblokade jalan akses menuju proyek pengembangan lapangan gas JTB pagi tadi.

Di dalam pertemuan dengan pengunjuk rasa, menurut dia,  PP juga akan mengkomodasi tuntutan warga terkait dipekerjakan untuk tenaga skill di proyek pengembangan lapangan gas JTB. “Tetapi jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan,” kata dia.

Advertisement

“Proses pengaspalan jalan izinya belum ada dan bukan kewenangan PP,” tambah dia.

Kesepakatan terkait tuntutan puluhan warga ditulis dengan diketahui Kepala Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Tutik Rahayu, dan perwakilan pengunjuk rasa Arifin, Yajud, Yusuf, dan M. Adi Yusuf, disertai tanda tangan bermeterai dari perwakilan PT PP A. Fitanto.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agus Supriyanto menyayangkan PT PP lebih mengutamakan tenaga kerja luar daerah.

Advertisement

Dia memberikan contoh tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja terlindas backhoe hingga meninggal dunia di proyek pengembangan gas JTB di Kecamatan Ngasem, beberapa waktu lalu bukan warga lokal, tetapi asal Brebes, Jawa Tengah.

“Kalau hanya sebagai pengemudi backhoe yang bersertifikasi di Bojonegoro jumlahnya banyak, tetapi kenyataannya ada tenaga kerja luar masuk di proyek pengembangan gas JTB,” ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya meminta semua kontraktor yang bekerja di proyek migas juga lainnya melaporkan jumlah tenaga kerja juga asalnya sebagai usaha menertibkan tenaga kerja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif