SOLOPOS.COM - Penangkar memegang tiga ekor tukik di sentra penangkaran konservasi penyu Pantai Taman Kili-Kili, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (24/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Konservasi hewan yakni penyu intens dilakukan di Pantai Taman Kili-kili.

Madiunpos.com, TRENGGALEK – Kesadaran masyarakat nelayan untuk mendukung konservasi penyu laut sebagai satwa dilindungi khususnya di sekitar pesisir selatan Trenggalek, sebagian Pacitan, Tulungagung, maupun Blitar dinilai masih rendah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu membuat kalangan pencinta satwa dilindungi di kawasan konservasi Pantai Taman Kili-kili, Kabupaten Trenggalek khawatir terjadi perburuan penyu oleh nelayan maupun pemancing di kawasan pesisir pantai yang berada di luar pengawasan mereka.

“Secara teritori kami tidak mampu mengawasi belahan pesisir lain di luar Pantai Kili-kili yang menjadi green zone kawasan konservasi penyu dan sudah dirintis sejak 2011,” kata Sekretaris Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pantai Kili-kili, Eko Margono, di Panggul, Trenggalek, Kamis (2/6/2016).

Dia mengatakan pihaknya gundah dengan perburuan penyu karena wilayah jelajah satwa penyu yang selama ini bertelur ataupun berkembang biak di kawasan pesisir Pantai Kili-kili atau Taman Kili-kili bisa mencapai ratusan kilometer.

“Saat masih di sekitar pesisir Pantai Kili-kili kami bisa pastikan penyu-penyu itu aman dari aktivitas perburuan, tapi jika sudah di kawasan pesisir lain tentu butuh sinergitas pokmaswas dan elemen lain untuk ikut menjaga,” ujar dia.

Eko mencontohkan kasus kecelakaan penyu dewasa yang tersedot mesin pendingin PLTU Sudimoro Pacitan pada 2015 yang menyebabkan cangkang atau tempurung satwa itu pecah terhantam baling-baling.

“Untungnya saat itu pihak kepolisian setempat segera menghubungi kami sehingga bisa dilakukan penanganan kedaruratan medis terhadap satwa penyu itu secepatnya. Jika tidak mungkin tidak akan selamat,” ujar dia.

Eko menambahkan risiko keselamatan penyu juga terancam oleh aktivitas nelayan, baik oleh aktivitas perburuan ataupun karena tersangkut jaring nelayan di lepas pantai.

“Penangkapan penyu oleh nelayan di Pantai Sine, Popoh atau beberapa kawasan pesisir lain yang jauh dari otoritas kepelabuhanan dan penggiat konservasi menjadi bukti masih tingginya risiko keselamatan satwa dilindungi yang hidup di dua alam tersebut,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya