SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLB DBD menjangkiti Kediri, semua pihak diminta turut membantu penanganannya.

Madiunpos.com, KEDIRI — Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur menginstruksikan para camat setempat untuk membantu mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyusul ditetapkannya daerah tersebut sebagai wilayah kejadian luar biasa (KLB) penyakit mematikan tersebut. Status KLB DBD ditetapkan Pemprov Jatim bagi 11 kabupaten dan kota di provinsi ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris, Senin (26/1/2015), mengatakan Bupati sudah mengumpulkan para kepala pemerintah kecamatan terkait dengan masalah KLB DBD tersebut. Mereka diminta membantu pencegahan demam berdarah di wilayah masing-masing.

“Semua diinstruksikan untuk pemberantasan sarang nyamuk, pemberian abate, serta program 3M [mengubur, menutup, menguras] dan tidak perlu tunggu waktu, harus segera dilaksanakan,” katanya terkait KLB DBD tersebut.

Ia mengatakan selain melibatkan para kepala pemerintah kecamatan, Bupati juga sudah menginstruksikan agar semua pihak dilibatkan dalam upaya tersebut. Yang dimaksud pihak terkait itu adalah para kepala sekolah, serta kepala desa di seluruh desa di Kabupaten Kediri.

Mereka diberi penyuluhan terkait dengan penanggulangan penyakit demam berdarah. Terlebih lagi, setelah ditetapkannya Kabupaten Kediri KLB demam berdarah.

Pihaknya juga mengatakan, pemerintah kabupaten melakukan fogging atau pengasapan. Hal itu dilakukan di daerah yang diketahui ada penderita demam berdarah yang positif.

Fogging dilakukan di daerah yang sudah terkena. Untuk abate juga diberikan dan diupayakan tidak sampai terlambat,” katanya.

Dua Meninggal Dunia
Untuk jumlah penderita, ia mengatakan dari awal Januari 2015 sampai dengan 26 Januari 2015 tercatat 87 pasien, dua di antara mereka meninggal dunia. Jumlah itu naik drastis jika dibandingkan pada Januari 2014 yang hanya diketahui sembilan pasien saja.

Pihaknya juga mengatakan, peningkatan jumlah penderita demam berdarah sudah mulai terlihat beberapa bulan sebelumnya. Pada November 2014 jumlah penderita 36 orang, Desember 2014 jumlah penderitanya mencapai 55 orang. Mereka tersebar di 64 desa yang ada di 26 wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri.

Sementara itu, jumlah pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Pelem, Kabupaten Kediri juga naik. Dari awal Januari 2015 sampai tanggal 26, diketahui ada 20 orang, naik dratis jika dibandingkan Desember 2014 yang hanya 16 pasien.

Namun, manajemen RSUD Pelem, Kabupaten Kediri mengaku sudah menyiapkan segala sesuatunya termasuk perlengkapan jika memang ke depan jumlah penderita bertambah banyak. Pihak rumah sakit sudah menyiapkan velbed atau tempat tidur darurat guna mengantisipasi KLB DBD itu.

Di Jatim terdapat 11 kabupaten/kota yang dinyatakan KLB DBD, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jombang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sumenep serta Kabupaten Kediri.

KLB DBD, demam berdarah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya