SOLOPOS.COM - Rokim, 24, bersama Tampi, 67, menunjukkan buku nikah di rumah mereka di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (19/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah unik, seorang pemuda menikahi nenek-nenek di Madiun karena cinta dan kasihan.

Madiunpos.com, MADIUN — Seorang pemuda berusia 24 tahun menikahi seorang nenek-nenek berusia 67 tahun di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Kabar pernikahan pasangan dengan selisih usia hingga 43 tahun itu sempat membuat geger media sosial.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kedua sejoli yang baru melangsungkan pernikahan pada Kamis (16/3/2017) itu adalah Rokim, 24, warga Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, dan Tampi binti Tompo, 67, warga RT 009/RW 002, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Pasangan ini melangsungkan pernikahan secara sederhana di rumah Tampi di Desa Nampu.

Pantauan Madiunpos.com di rumah Tampi, Minggu (19/3/2017), dua pohon pisang yang dihiasi janur kunir masih terpasang di rumah tersebut. Namun, kondisi rumah tersebut sudah lengang.

Rokim mengakui ia telah menikahi seorang janda yang berusia 67 bernama Tampi. Prosesi ijab kabul telah dilaksanakan pada Kamis lalu di rumah perempuan idamannya itu.

Dia mengaku menikahi Tampi karena cinta dan rasa belas kasihan. Rokim menuturkan sudah mengenal Tampi sejak berusia 16 tahun. Namun, rasa cintanya muncul baru setahun lalu.

Selain rasa cinta, Rokim mengaku menikahi Tampi karena kasihan terhadap janda yang hidup sebatang kara tersebut. “Saya merasa kasihan kepada Tampi. Untuk itu saya menikahinya,” kata dia.

Meski berusia jauh lebih muda dibandingkan Tampi, pria lulusan sekolah dasar ini mengaku tidak malu memiliki istri janda itu. Dia juga mengaku sebelumnya tidak pernah memiliki hubungan percintaan dengan perempuan lain. “Saya sudah cinta sama Tampi,” kata dia.

Sementara itu, Tampi mengaku sangat bahagia telah dipersunting Rokim. Dia merasa saat ini lebih tenang dan bahagia karena ada lelaki yang mau bertanggung jawab terhadap hidupnya.

Tampi mengatakan sebelumnya sudah pernah menikah dengan seorang pria asal Ponorogo. Namun, pria idamannya itu meninggal dunia belasan tahun lalu. “Saya tidak memiliki anak pada saat pernikahan dengan orang Ponorogo itu. Saya mandul,” kata dia.

Sebelum dinikahi Rokim, ia juga mengatakan dirinya mandul sehingga kemungkinan besar tidak akan bisa memiliki anak. Kemudian keluarga Rokim datang dan melamarnya dan dilanjut ke jenjang pernikahan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya