Kisah tragis, anggota Polresta Madiun yang bunuh diri dengan menembak kepalanya berniat menikah pada 2017.
Madiunpos.com, MADIUN — Briptu Arif Bambang Jatmiko, 26, berencana menikah pada 2017 mendatang. Namun, rencana tersebut gagal setelah ia nekat mengakhiri hidupnya dengan menembakkan timah panas ke kepalanya, Rabu (2/11/2016).
Paman Briptu Arif Bambang Jatmiko, Suprapto, mengatakan Briptu Arif memang sempat berbicara dengan dirinya mengenai rencana pernikahannya dengan seorang perempuan pada 2017. Namun, identitas perempuan itu masih disembunyikan Arif. Baca juga: Sebelum Bunuh Diri, Polisi Madiun Dibelikan Mobil dan Sepeda Motor
Dua pekan sebelum Arif bunuh diri, Suprapto memperkenalkan Briptu Arif dengan seorang perempuan melalui Whatsapp. Perempuan yang dikenalkan itu bekerja sebagai karyawan industri kayu di Temanggung, Jawa Tengah.
Dua pekan sebelum Arif bunuh diri, Suprapto memperkenalkan Briptu Arif dengan seorang perempuan melalui Whatsapp. Perempuan yang dikenalkan itu bekerja sebagai karyawan industri kayu di Temanggung, Jawa Tengah.
Dia mengatakan sepekan lalu, antara Briptu Arif dan perempuan itu pergi berdua. Namun, Suprapto tidak mengetahui secara pasti hubungan kedua pasangan muda itu.
“Beberapa waktu lalu memang saya kenalkan dengan cewek. Mereka juga sudah saling bertemu,” ujar dia kepada wartawan di RSUP dr. Soedono Madiun, Rabu.
Namun, setelah beberapa tahun menjadi polisi, justru kejiwaan Arif agak terganggu. Setahun lalu Arif bahkan sempat dirawat di rumah sakit jiwa di Solo.
“Saat mendaftar sebagai polisi, dia [Arif] itu kondisinya normal,” ujar Suprapto.
Mengenai kehidupan asmara Arif, warga Ponorogo itu mengaku tidak tahu secara mendetail. Arif jarang bercerita mengenai kehidupan pribadi kepada dirinya.
Menurut dia, Arif merupakan pemuda yang ramah dan mudah bergaul. Suprapto bertemu Arif untuk kali terakhir pada 26 Oktober 2016. Saat itu tidak banyak yang diceritakan.
“Mudah bergaul. Setahu saya, dia tidak mempunyai masalah di kantornya,” terang dia.
Briptu Arif ditemukan terkapar dengan tubuh penuh darah di kamar mandi kantor Unit Satusan Sabahara Polresta Madiun, Rabu sekitar pukul 05.50 WIB. Briptu Arif saat itu mengenakan jaket hitam celana dinas PDL A1 serta memakai sandal jepit warna hijau.
Di samping tubuh Briptu Arif tergeletak senjata api. Briptu Arif sempat dirawat di RSUP dr. Soedono, namun selang dua jam kemudian meninggal dunia.