Jatim
Kamis, 9 Maret 2017 - 17:05 WIB

KISAH TRAGIS : Hamili Perempuan, Kuli Bangunan di Madiun Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Kisah tragis, seorang kuli bangunan di Madiun mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri seusai menghamili seorang perempuan.

Madiunpos.com, MADIUN — Seorang kuli bangunan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri setelah menghamili seorang perempuan di Madiun, Kamis (9/3/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Pria yang telah berumah tangga itu diduga bunuh diri karena tekanan yang dihadapinya.

Advertisement

Pria yang diduga gantung diri itu bernama Paryono, 36, warga RT 002/RW 001, Desa Ronowijoyo, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Dia tinggal di RT 016/RW 003, Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Kapolsek Jiwan, AKP Eko Sugeng Rendra, mengatakan jasad Paryono ditemukan istrinya, Warmi, 40. Sebelumnya, Warmi dan Paryono sempat berbincang sekitar pukul 08.30 WIB.

Usai berbincang dengan Paryono, kata Eko, Warmi meninggalkan suaminyauntuk mencuci pakaian dan mandi di rumah kakaknya yang berada di samping rumah. Setelah mencuci dan mandi, Warmi pulang ke rumah dan mendapati suaminya telah gantung diri di dalam rumah.

Advertisement

“Sebelum gantung diri, Paryono sempat mengobrol sama istrinya. Saat itu istrinya juga tidak mengira kalau Paryono nekat bunuh diri,” kata dia, Kamis.

Kaget, Warmi pun menelepon saudaranya dan menginformasikan mengenai hal itu dan dilanjutkan dengan laporan kepada petugas Polsek Jiwan.

Sebelum melakukan aksi nekat itu, kata Eko, Paryono menjemput istrinya di Jakarta dan mengajaknya pulang ke rumah. Saat itu, kata Kapolsek, Paryono bercerita telah menghamili seorang perempuan. Paryono diminta untuk bertanggung jawab atas perbuatannya itu.

Advertisement

“Dari keterangan keluarga, kuat dugaan bahwa Paryono bunuh diri karena mengalami tekanan akibat permasalahan yang dialaminya,” kata Eko.

Selanjutnya, jasad Paryono dibawa ke RSUD dr. Soedono Madiun untuk dilakukan visum. Menurut dia, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Paryono sehingga dipastikan meninggal dunia karena gantung diri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif