SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Polresta Madiun mengantarkan jenazah Briptu Arif Bambang Jatmiko ke permakaman Desa Desa Sampung, Kawedanan, Magetan, Rabu (2/11/2016) siang. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah tragis polisi tembak kepala sendiri terjadi di Kota Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN – Para polisi yang bertugas di Polres Madiun Kota akan menjalani tes kejiwaan menyusul aksi tembak diri yang dilakukan salah satu anggota kepolisian setempat, Briptu Arif Bambang Jatmiko.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kejadiaan tersebut membuat kita semua kaget dan menyayangkan. Menyikapi hal itu, polres akan melakukan cek kesehatan jiwa secara bertahap,” ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Madiun, Rabu (2/11/2016).

Kapolres menambahkan tes kesehatan jiwa tersebut dilakukan guna mencegah agar tindakan nekat seperti Briptu Arif Bambang tidak terulang kembali. Selain tes kesehatan jiwa, pihaknya juga melakukan pengecekkan senjata api yang digunakan anggota saat bertugas.

Diberitakan, Briptu Arif Bambang Jatmiko, 26, yang merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Madiun Kota bunuh diri dengan menembak kepalanya di kamar mandi Kantor Satuan Sabhara Rabu pagi. Arif sempat dirawat di RSUP dr. Soedono Madiun, namun dua jam setelah itu meninggal dunia. (baca: Polisi Madiun Tembak Kepala Sendiri Akhirnya Meninggal Dunia)

Kapolres Madiun AKBP Sumaryono menyatakan pihaknya juga langsung mengadakan pengecekan senjata api terhadap anggotanya pascakejadian tembak diri oleh Briptu Arif di kamar mandi Mapolres Madiun Kota.

“Pemegang senjata api harus sudah terlatih dan memenuhi kriteria. Selain itu, tes psikologis dan pengecekan kondisi senjata api juga dilakukan secara berkala,” ungkap Sumaryono.

Ia menjelaskan beban kerja Polri sangat tinggi, sehingga mungkin memengaruhi kejiwaan anggota bersangkutan. Hal tersebut belum ditambah jika masing-masing anggota sedang menghadapi masalah pribadi.

“Untuk itu, kami akan mengintensifkan bimbingan konseling bagi anggota yang dinilai memiliki masalah, baik pribadi maupun dalam bertugas,” tuturnya.

Ia menambahkan, tes kejiwaan (psikologis) dan pengecekkan senjata api secara berkala tersebut bertujuan agar senjata api tidak disalahgunakan, namun digunakan sesuai aturan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya