Jatim
Rabu, 8 Agustus 2018 - 06:05 WIB

Kisah Inspiratif Wanita Nganjuk Naik Haji Berkat Nasi Aking

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, SURABAYA</strong> — Kisah inspiratif ditorehkan seorang nenek asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Tarijah, 73, Senin (6/8/2018) malam, berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah bersama Kelompok Terbang (Kloter) 59 Embarkasi Surabaya.</p><p>Wanita yang sehari-hari berjualan nasi aking itu menabung bertahun-tahun demi mewujudkan impian menunaikan rukun Islam kelima.</p><p>"Saya punya keinginan naik haji sejak suami saya meninggal dunia karena sakit di tahun 2003," kata Tarijah saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Senin.</p><p>Nenek yang kini tinggal bersama seorang cucunya itu tidak menyangka keinginannya selangkah lagi bisa terwujud.</p><p>"Saya punya seorang anak. Sudah meninggal dunia karena sakit stroke. Dia meninggalkan seorang cucu yang sampai sekarang hidup menemani saya," katanya.</p><p>Kesehariannya hidup Tarijah pas-pasan. Rumah yang menjadi tempat tinggalnya terbilang sangat sederhana. "Untuk memasak sehari-hari saja menggunakan tungku kayu bakar," ucapnya.</p><p>Selama ini, Tarijah bertahan hidup dengan berjualan nasi aking di Pasar Wage, Nganjuk. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat tinggalnya.</p><p>"Ke pasar itu tiap hari saya jalan kaki, pulang-pergi," katanya.</p><p>Di lapak tempatnya berjualan, Tarijah juga menjajakan buku-buku dan koran bekas, selain kayu arang, dan <a title="2 Bocah SD Magetan Tenggelam saat Mandi di Bendungan" href="http://madiun.solopos.com/read/20180807/516/932479/2-bocah-sd-magetan-tenggelam-saat-mandi-di-bendungan">botol bekas</a>.</p><p>Penghasilanya tidak tentu, kalau ramai bisa mencapai Rp100.000. "Kalau kadang sepi ya <em>gak</em> dapat uang sama sekali," ujarnya.</p><p>Sedikit demi sedikit penghasilan Tarijah disisihkan untuk ditabung. Dia menyimpannya di bawah kasur tempat tidur kamar rumahnya. Kalau pergi berjualan, Nenek Tarijah mengunci <a title="Rusia Cek Kesiapan Lanud Iswahjudi Terima Pesawat Sukhoi" href="http://madiun.solopos.com/read/20180806/516/932406/rusia-cek-kesiapan-lanud-iswahjudi-terima-pesawat-sukhoi">rapat-rapat</a> pintu kamar rumahnya.</p><p>"Saya tidak tahu caranya menyimpan uang di bank," katanya.</p><p>Hingga uang tabungan yang disimpan di bawah kasur terkumpul Rp20 juta di tahun 2010, Tarijah langsung <a title="Nonton TV, Keluarga Magetan Ini Dikejutkan Api di Kamar" href="http://madiun.solopos.com/read/20180807/516/932495/nonton-tv-keluarga-magetan-ini-dikejutkan-api-di-kamar">membawanya</a> untuk mendaftar haji.</p><p>"Saat itu masih kurang Rp5 juta. Saya berutang kepada seseorang untuk menutup kekurangannya. Saya cicil selama delapan tahun. Alhamdulillah sekarang sudah lunas semuanya," katanya.</p><p>Wajah Tarijah tampak berseri-seri saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Berkat kerja kerasnya, nenek penjual nasi aking itu mampu memenuhi cita-citanya menunaikan rukun Islam kelima.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif