SOLOPOS.COM - Ignatia Damijati (kiri) bersama Suratno (kanan) kerabatnya yang ikut merawat kostum pemain pementasan ketoprak dll. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Kisah hidup inspiratif, seorang perempuan bisa survive bermula hanya dari seorang ledek.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Hidup perempuan ini malang melintang sebagai seniman kampung. Orang-orang kerap memandangnya dengan sebelah mata dan menyebutnya ledek.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ya, sebutan ledek itu dialamatkan kepada Ignatia Damijati, perempuan berusia 65 tahun.

Ia mengawali hidupnya dari penari kampung ke kampung. Sesekali ia pentas di panggung jika ada hajatan warga. Dari situlah, nama Iganitia Damijati dikenal masyarakat luas.

Ia pernah mengajar menari di Madura. Karena penghasilannya tak mencukupi, Ignatia pernah jualan karcis dan menjadi tukang sobek karcis di gedung bioskop bersama suaminya.

“Saya menabung sedikit demi sedikit untuk bisa sekolah. Akhirnya saya bisa kuliah sambil kerja di Universitas Widya Mandala ambil jurusan BP,” paparnya saat berbincang dengan Madiunpos.com, Jumat (30/1/2015).

Mula-mula, Damijati merasa aneh karena jurusan kuliahnya di Bimbingan dan Penyuluhan (BP) tak sesuai dengan talentanya sebagai penari dan penyanyi. Tapi, Tuhan rupanya memiliki rencana sendiri.

Ia pun akhirnya diterima sebagai guru SD di Kota Madiun. Meski demikian, ia tak melupakan bakatnya sebagai seorang seniman kampung. Ia tetap mengajar menari, menyanyi di SD-SD, sembari menjadi guru BP.

“Dari situ, saya pelan-pelan menabung. Saya punya uang, saya belikan kain untuk bikin kostum pementasan,” paparnya.

Lambat laun, kostum yang dibuat Damijati bertambah banyak. Sejumlah kelompok tari, dan sanggar kesenian di Madiun dan luar Madiun tertarik dengan kostum buatannya.

Dari sinilah, bisnis persewaan kostum mulai membanjir sampai sekarang. Ia pun tinggal menikmati hasil jerih payahnya semasa muda di rumah dari usaha persewaan kostum dan uang pensiunan guru SD.

“Kini koleksi kostum saya ada ratusan pasang. Sekali pementasan saja, setidaknya puluhan pemain menyewa kostum kepada saya,” paparnya.

Tahukan siapakah perempuan ini? Dia adalah istri Sartono, musisi legendaris yang menciptakan lagu wajib Himne Guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya