Jatim
Rabu, 10 Maret 2021 - 20:30 WIB

Kiai dan Pengajar Ponpes di Madiun Disuntik Vaksin Covid-19

Abdul Jalil  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, MADIUN -- Para kiai dan pengajar pondok pesantren di Kabupaten Madiun menjadi target prioritas vaksinasi Covid-19. Para kiai dan pengajar ponpes tersebut dijadwalkan disuntik vaksin pada pekan ini.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami, mengatakan Madiun telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 1.203 vial. Dari 1.203 vial tersebut bisa untuk 11.428 sasaran atau dosis.

Advertisement

Vaksin tersebut untuk vaksinasi tahap kedua dengan prioritas petugas pelayan publik, TNI/Polri, wartawan, dan guru. Selain itu, pemberian vaksin juga akan menyasar kelompok prioritas lain yakni para kiai dan pengajar pondok pesantren.

“Jadi vaksinasi tahap kedua untuk penyuntikan dosis pertama itu sisa 900 sasaran. Kemudian datang lagi 1.203 vial untuk 11.428 sasaran untuk penyuntikan dosis kedua. Tapi ini kan masih sisa, ini yang digunakan untuk vaksin para kiai pondok pesantren,” kata dia, Selasa (9/3/2021).

Baca jugaHajatan Dilarang, Ratusan Pekerja dan Pengusaha Hiburan Demo di Kantor Bupati Madiun

Advertisement

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menuturkan selain pemberian vaksin untuk  kiai dan pengajar ponpes, kelompok prioritas lain adalah guru SMA/SMK/MA. Namun, yang diprioritaskan adalah guru yang mengajar siswa kelas XII.

Untik penyuntikan vaksin dosis kedua bagi pelayan masyarakat akan dimulai pada Jumat (12/3/2021). Bagi kelompok masyarakat yang telah disuntik dosis pertama vaksin, tentu harus mengikuti penyuntikan dosis kedua sesuai jadwal.

Baca juga4.000 Lansia di Salatiga Mulai Divaksinasi Covid-19

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dna Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Amam Santosa, mengatakan untuk vaksin dosis kedua sudah diterima sebanyak 1.203 vial. Selain untuk penyuntikan dosis kedua kelompok prioritas pelayan masyarakat. Vaksin gelombang ini juga akan digunakan untuk tenaga kesehatan yang belum disuntik pada tahap pertama serta para kiai.

“Mengingat nakes yang belum divaksinasi. Arah dari provinsi, nakes yang sudah terdaftar di sistem informasi sumber daya kesehatan didorong untuk mengikuti vaksin. Yang belum terdaftar akan didaftarkan dulu setelah itu baru divaksin,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif