Jatim
Senin, 27 Februari 2023 - 21:46 WIB

Khawatir Tanah Gerak Semakin Lebar, Ratusan Warga di Sawoo Ponorogo Diungsikan

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berdiri dekat lokasi tanah retak dan ambles di sekitar pemukiman warga Desa Tumpuk, kecamatan Sawoo, Ponorogo, Senin (27/2/2023) (ANTARA/HO - SDP)

Solopos.com, PONOROGO — Ratusan warga di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terdamak bencana alam tanah gerak. Mereka terpaksa diungsikan di tempat yang lebih aman.

Warga semakin khawatir tanah gerak berdampak pada permukiman. Terlebih rekahan tanah semakin melebar.

Advertisement

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponoroog, Surono, mengatakan bencana tanah gerak atau retakan tanah telah muncul di Desa Tumpuk sejak 14 Februari 2023. Namun, saat ini kondisinya kian parah seiring hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir.

Pemerintah menyediakan tempat pengungsian bagi sebagian warga di Balai Desa Tumpuk. Sdangkan sebagain warga lainnya ditampung di rumah kerabat dekat yang berada di zona aman.

Advertisement

Pemerintah menyediakan tempat pengungsian bagi sebagian warga di Balai Desa Tumpuk. Sdangkan sebagain warga lainnya ditampung di rumah kerabat dekat yang berada di zona aman.

Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, puluhan rumah dilaporkan rusak seiring rekahan tanah yang semakin melebar dan membuat struktur pondasi rumah rumah warga ikut bergeser.

Lokasi pemukiman yang ada di sekitar kawasan perbukitan membuat retakan semakin lama semakin meluas, sehingga dinilai membahayakan warga setempat.

Advertisement

Saat ini, BPBD Ponorogo sudah menerjunkan relawan dan TRC dibantu jajaran Dinas Sosial untuk membantu mencukupi kebutuhan para pengungsi.

Selain itu Puskesmas Sawoo juga telah memeriksa kesehatan pengungsi yang juga terdiri dari anak anak, lansia hingga ibu hamil tersebut.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinsos dalam mendirikan dapur umum. Juga kesehatan dari dinkes ada perawat dan dokter,” katanya.

Advertisement

Sementara menunggu cuaca cerah dan dirasa memungkinkan, BPBD bersama pemerintah desa menutup akses jalan menuju pemukiman yang terdampak untuk mengantisipasi pergerakan tanah susulan yang membahayakan warga.

“Cuaca ekstrem, selalu waspada masyarakat di pengungsian bersabar menunggu kabar lebih lanjut terkait kajian retakan dari PVMBG,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif