Jatim
Minggu, 19 November 2023 - 10:32 WIB

Ketika Inframar Norwegia Tertarik Bangun Pabrik Pengolahan Sampah di Banyuwangi

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stop tambah sampah plastik. (Freepik)

Solopos.com, BANYUWANGIPerusahaan asal Norwegia, Infrastructure for Marine Plastic Waste (Inframar) tertarik membangun pabrik pengolahan sampah plastik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rencananya pabrik pengolahan plastik low value pertama di Indonesia tersebut memiliki kapasitas produksi 12.500 ton/tahun.

Inframar merupakan perusahaan pengolahan sampah plastik yang melakukan terobosan mengolah jenis plastik bernilai rendah yang selama ini paling sulit pengolahannya. Contoh plastik bernilai rendah adalah kantong plastik dan bungkus bekas sabun atau makanan.

Advertisement

CEO Inframar, Aron Uher, mengatakan pihaknya telah mengenal Banyuwangi sebelumnya lewat project pemerintah Norwegia di Banyuwangi, Clean Ocean Through Clean Community (CLOCC). Aron melihat komitmen dan keseriusan Pemkab Banyuwangi yang fokus mencari solusi terbaik pengelolaan sampah plastik di daerah.

“Kami merasa ada ikatan yang kuat untuk terus bekerja sama dengan Banyuwangi. Jadi saat berencana membangun pabrik pengolahan plastik low value di Asia Tenggara, kami tidak ragu memilih Banyuwangi,” kata Aron, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/11/2023).

Nantinya, plastik low value akan dibeli dari TPS3R ataupun pengepul plastik di sekitar Banyuwangi dan Bali. Ditargetkan pembangunan pabrik akan dimulai pertengahan 2024 dan beroperasi awal 2025.

Advertisement

“Kami telah mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik terbaru. Sampah plastik low value akan diolah jadi produk setengah jadi lalu diekspor sebagai bahan mentah minyak mentah,” ujar Aron.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan CEO Inframar ke Banyuwangi membahas rencana pendirian pabrik sekitar dua hari lalu. Pada kesempatan itu disampaikan Norwegia senang dan terkesan dengan kerja sama yang selama ini telah terjalin.

Kini pemerintah Norwegia membawa salah satu korporasinya untuk membangun pabrik pengolahan sampah plastik yang bernilai rendah. Pemkab Banyuwangi dinilai Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin serius dalam menangani sampah. Hal itu mulai dari regulasi, pelibatan masyarakatnya dalam pengelolaan sampah, hingga kemitraan dengan sektor privat.

Advertisement

Di sisi lain, Banyuwangi juga telah membangun fasilitas pengolahan sampah atau TPS3R sebanyak 19 unit yang tersebar di sejumlah wilayah. Salah satunya TPS3R terbesar yang berlokasi di Desa Balak, Kecamatan Songgon, yang merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Norwegia.

“Pabrik ini bakal yang pertama di Indonesia. Akan sangat bermanfaat karena plastik jenis low value itu paling sulit pengolahannya karena tidak bernilai jual yang ujungnya menjadi sampah tak terolah. Jadi, ini sangat bermanfaat untuk kita semua,” ujar Ipuk.

Sumber: Antara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif