Jatim
Rabu, 31 Agustus 2022 - 15:46 WIB

Keren! Tas Karung Goni Bikinan Perajin Madiun Bakal Mejeng di Forum G20 Bali

Ronaa Nisa'us Sholikhah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fatmalia Yulinda menunjukkan kerajinan tas karung goni buatannya, Selasa (30/8/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Produk kerajinan tas karung goni bekas dari Kota Madiun, Jawa Timur, berhasil lolos seleksi masuk Bali Collection untuk kegiatan Presidensi Group of 20 (G20). Kerajinan tas karung goni itu milik Fatmalia Yulinda.

Produk tas berbahan karung goni buatan perempuan 37 tahun itu sudah berada di Bali sejak tanggal 1 Agustus lalu. Fatma, panggilan akrabnya, diminta untuk menyetorkan maksimal tiga contoh barang untuk dipamerkan di sana.

Advertisement

‘’Penjualannya seperti waktu acara Mandalika dulu, pakai Planogram milik Kemenparekraf,’’ kata Fatma saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Kejuron, Kota Madiun, Selasa (30/8/2022).

Produk ekonomi kreatif (ekraf) milik Fatma sudah dilirik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak ada ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok. Tidak semua kerajinan bisa masuk booth Planogram Goes to Mandalika 2022. Ada proses seleksi yang ketat.

Advertisement

Produk ekonomi kreatif (ekraf) milik Fatma sudah dilirik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak ada ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok. Tidak semua kerajinan bisa masuk booth Planogram Goes to Mandalika 2022. Ada proses seleksi yang ketat.

Baca Juga: Warga Madiun Tangkap Tangan 3 Pelaku Pencurian Kayu di Hutan

Saat menerima email dari tim pemasaran Kemenparekraf, Fatma mulai serius mengikuti setiap proses seleksi. Mulai dari interview yang dilakukan secara online sampai kurasi barang. Selain itu, disiplin dan keaktifan penjualan juga menjadi penilaian.

Advertisement

Menurutnya, booth planogram yang disediakan oleh Kemenparekraf sangat membantu untuk mengenalkan produknya lebih luas lagi. Sebab, Fatma sangat merasakan efek penjualan usai masuk planogram. Stok yang disediakan untuk event Mandalika dulu ludes terjual semua.

Baca Juga: Kunjungi Ponorogo, SBY Kenang Berwisata Kuliner Bersama Sang Ayah

Selain itu, mulai banyak yang mengunjungi media sosialnya dan memesan beberapa produk. Sebab, mereka mulai melirik karyanya yang tidak tertera di planogram.

Advertisement

‘’Saya sudah mengirim tas karung goni ini ke hampir seluruh wilayah Indonesia,’’ terangnya.

Fatma sudah terjun ke dunia kerajinan tangan mulai 2012 dengan membuat karya rajut. Namun, dia mulai menekuni kerajinan tas karung goni mulai 2017, setelah melihat referensi dari internet.

Selain itu, dia melihat banyaknya karung goni bekas yang terbuang sia-sia. Apalagi di Madiun banyak produsen sambal kacang yang biasa memakai karung goni. Akhirnya, dia mulai meminta satu lembar karung dari tetangganya dan membuat tas.

Advertisement

Baca Juga:Dewa 19 Gelar Konser di Madiun Oktober 2022, Ini Daftar Harga Tiketnya

‘’Awalnya saya kesulitan. Tapi saya riset terus dan akhirnya bisa membuat tas dari karung goni bekas,’’ ungkapnya.

Cara pembuatannya yaitu jahitan karung goni dilepas agar semua kotoran hilang lalu direndam. Proses pencuciannya bisa membutuhkan waktu satu sampai dua hari. Setelah itu dijemur dan dilihat serabutnya. Biasanya, Fatma akan membakar permukaannya agar terlihat rapi.

Sebenarnya, Fatma memakai dua bahan, yakni karung goni bekas dan pabrikan. Pembuatannya tergantung permintaan pemesan. Tekstur keduanya tentu berbeda. Karung goni yang khusus untuk kerajinan lebih tipis dan kasar. Sedangkan karung goni bekas teksturnya lebih halus dan tebal.

Baca Juga: SMPN 2 Geger Madiun Dibobol Maling, 18 Unit Komputer Hilang

‘’Saya lebih menonjolkan yang upcycle karena lebih ramah lingkungan. Biasanya kan hanya dibuat keset. Tapi ini bisa jadi barang bernilai jual tinggi,’’ ujarnya.

Produk yang dihasilkan dari bahan karung goni cukup beragam. Mulai dari tas berbagai model, dompet, tempat tisu, sampai wadah hampers. Fatma mengaku sudah lebih dari 1.000 kerajinan dari bahan karung goninya terjual.

Untuk produk dari bahan karung goni dibanderol mulai dari Rp50 ribu sampai Rp250 ribu. Pemesan bisa meminta model dan gambar untuk setiap produknya. Fatma sering membuat tas yang bergambar baju adat dari berbagai daerah.

‘’Banyak yang minta motif baju adat. Saya buatnya dari potongan kain perca,’’ tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif