SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan cupang. (Freepik.com)

Solopos.com, KEDIRI – Ikan cupang hasil budi daya warga Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim), sanggup menembus pasar ekspor hingga ke Eropa. Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, pun berharap ikan cupang dari Kediri itu pun bisa dijaga kualitasnya sehingga tetap menembus pasar mancanegara.

Zanariah mengatakan budi daya ikan cupang di Kediri memang banyak yang sudah berkualitas ekspor. Salah satunya adalah ikan cupang hasil budi daya warga RW 004 dan RW 005 Lingkungan Dander, Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Memang kualitasnya bagus dan tidak salah apabila ikan cupang di tempat ini sudah diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia hingga ke Eropa,” ujarnya, Sabtu (3/2/2024).

Ia berharap dengan tetap menjaga kualitas maka omzetnya bisa terus meningkat, sehingga tingkat kesejahteraan peternak ikan juga menjadi lebih baik.

“Saya minta para pengusaha terus menjaga kualitas ikan cupangnya agar omzet terus meningkat dan usahanya bisa lebih besar lagi. Para pengusaha ikan cupang ini bisa menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya,” kata dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, M. Ridwan, mengatakan budi daya ikan cupang paling banyak di Kecamatan Pesantren seperti di Kelurahan Ketami, Pesantren, Tempurejo. Namun, saat ini budi daya semakin tersebar di sejumlah daerah lainnya seperti di Kecamatan Kota dan Mojoroto.

Di Kecamatan Pesantren ada sekitar 400 peternak ikan. Hampir semua rumah punya kolam untuk budi daya ikan cupang, baik untuk ekspor maupun untuk memenuhi permintaan dalam negeri.

“Omzetnya juga besar, per tahun bisa mencapai miliaran. Ada juga yang ekspor bahkan sejak 2015 sudah ada yang ekspor,” katanya.

Ia mengatakan permintaan ikan cupang di Kediri tetap stabil. Bahkan saat pandemi Covid-19, permintaan ikan cupang di Kediri melonjak tinggi. Kualitas ikan cupang dari Kediri juga bagus-bagus.

Pemkot, kata dia, tetap mendampingi para peternak ikan cupang tersebut. Selain memberikan edukasi agar penjualan ikan bisa tembus pasar ekspor, juga mengomunikasikan dengan pihak karantina. Sesuai dengan aturan, untuk hewan juga harus lolos karantina.

Bandara Kediri

Ia juga berharap peternak memanfaatkan kesempatan dengan rencana beroperasinya bandar udara (bandara) di Kabupaten Kediri.

“Adanya bandara tentunya harus ditangkap dengan bermain lebih taktis. Masyarakat bisa mendapatkan untung atau nilai tambah dengan adanya sarana bandara, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan peternak,” kata dia.

Salah seorang pembudi daya ikan cupang asal Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Heru, mengatakan pangsa pasar ikan cupang segala usia, baik anak-anak hingga dewasa. Ikan ini, kata dia, banyak diminati. Selain warnanya yang menarik, bentuknya juga kecil dan lucu, sehingga orang menyukainya.

“Banyak yang suka dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan ada juga yang sampai ikut kontes ikan cupang dan biasanya mereka memilih yang badannya bagus dan punya warna yang kuat,” kata Heru.

Budi daya ikan cupang ini dimulai sejak 1993. Cara budi dayanya pun cukup mudah dan di tempat yang tidak luas pun juga tetap bisa dilakukan. Ikan cupang yang dibudidayakan cukup beragam jenisnya, mulai yang harga relatif maahal seperti RGG/Red Goal Galaxy, Plakat Barong Say, Afatar dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya