SOLOPOS.COM - Pasien yang diduga keracunan seusai menyantap hidangan hajatan selapanan bayi di Desa Dukuh, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), saat di rawat di Puskesmas Lembeyan, Sabtu (2/3/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN — Sebanyak 21 warga Desa Dukuh, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), mengalami keracunan usai menyantap hidangan hajatan selapanan bayi. Keracunan massal warga Magetan itu ditandai dengan gejala sakit perut, mual, muntah dan diare hingga banyak yang dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Puluhan warga itu mengalami keracunan seusai memakan hidangan hajatan selapanan bayi di rumah Eko, warga setempat. Makanan yang dihidangkan sebetulnya tidak berbeda dengan hidangan hajatan pada umumnya, yakni nasi urap, dengan daging ayam dan sayuran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dwi Ayu, seorang warga yang ikut menyantap hidangan, mengaku tak merasakan gejala apapun seusai menyantap menu nasi urap yang disajikan. Namun setelah beberapa lama, gejala itu baru dirasakannya.

Oleh karena merasa tak lagi sanggup menahan rasa sakit, ia pun akhirnya memilih pergi ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah warga lainnya akhirnya juga dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis karena mengalami gejala serupa.

“Setelah makan saya tidak merasakan apa-apa, tetapi pada saat siang hari tiba-tiba terasa pusing, panas , serta mual-mual. Dan iti dirasakan saya sekeluarga, akhirnya kami memutuskan untuk ke puskesmas,” katanya, Sabtu (2/3/2024).

Sementar Eko, pemilik rumah tempat hajatan selapanan anak balita, mengaku heran karena seluruh penghuni rumah tak merasakan gejala seperti yang dirasakan tetangganya. Menurutnya, menu yang disajikan adalah menu selamatan pada umumnya untuk selapanan. Dia juga tidak menyangka hajatan yang digelarnya membuat puluhan warga dirawat di Puskesmas.

“Kami juga heran, kami sekeluarga tidak merasakan apa apa, tidak pusing mual atau sakit perut,” ujarnya.

Sampel Makanan

Petugas Puskesmas Lembeyan, Supardi, membenarkan ada puluhan warga yang mengalami keracunan dan saat ini tengah dirawat di Puskesmas Lembeyan. Supardi menambahkan saat ini pihak puskesmas bersama pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti puluhan warga itu keracunan.

“Benar, memang ada pasien dengan indikasi keracunan yang dirawat. Saat ini pihak Puskesmas dan pihak kepolisian sudah melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pastinya,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan sebanyak 21 warga Desa Dukuh mengalami keluhan sakit perut, mual, pusing dan muntah serta diare diduga mengalami keracunan makanan pasca-menghadiri acara selamatan selapanan bayi.

Dinas Kesehatan telah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan. Dari 21 warga, 5 di antaranya masih menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan karena masih mengalami dehirasi.

“Ada 5 warga yang masih menjalani rawat inap karena dehidrasi, yang lainnya rawat jalan karena kondisinya telah membaik. Sample makanan yang kita amankan ada nasi urap, ayam, sama kue sudah kita kirim ke Surabaya,” katanya, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya