Jatim
Sabtu, 18 Juni 2016 - 09:05 WIB

KERACUNAN MAKANAN PONOROGO : Diduga Keracunan Takjil, 1 Keluarga Asal Prajekan Mondok di RS

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Keracunan makanan Ponorogo diduga dialami satu keluarga.

Madiunpos.com, PONOROGO — Satu keluarga di Ponorogo menjadi korban keracunan makanan untuk berbuka puasa yang dibeli dari penjual makanan dadakan di Jl. Soekarno Hatta, Ponorogo. Seluruh anggota keluarga itu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo.

Advertisement

Satu keluarga tersebut yaitu pasangan suami istri bernama Supriyanto dan Mujianti serta dua anaknya Ardin serta Defi Sriwandu Putra. Keluarga itu merupakan warga desa Prajekan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo.

Salah satu keluarga korban, Edi Suprapto, mengatakan kejadian keracunan makanan itu berawal saat keluarga itu ngabuburit di wilayah kota, Selasa (14/6/2016).

Advertisement

Salah satu keluarga korban, Edi Suprapto, mengatakan kejadian keracunan makanan itu berawal saat keluarga itu ngabuburit di wilayah kota, Selasa (14/6/2016).

Saat menjelang buka puasa, mereka membeli makanan berupa pindang kikil di penjual makanan yang ada di tepi Jl. Soekarno Hatta.

Setelah mengonsumsi makanan tersebut, mereka mengaku muntah-muntah dan sakit perut. Hingga pada Rabu (15/6/2016) dini hari, keempat anggota keluarga itu masih mengalami kesakitan dan tidak ada perubahan, sehingga mereka dilarikan ke RS Muhammadiyah Ponorogo untuk mendapatkan perawatan.

Advertisement

Korban keracunan makanan itu, Supriyanto, berharap Pemkab Ponorogo bisa menindaklanjuti kasus keracunan makanan tersebut.

Dia menduga masih ada korban keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan yang ada di pinggir jalan, namun tidak terekspos.

Dia berharap pemerintah juga melakukan inspeksi mendadak ke penjual takjil dan makanan yang ada di pinggir jalan di Ponorogo. Hal ini supaya diketahui makanan yang dijual sehat dan higienis.

Advertisement

“Saat Ramadan kan banyak pedagang makanan dadakan, ditakutkan kalau ada yang tidak higienis, sehingga perlu ada pemantauan dari pemerintah,” ujar dia.

Sementara, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab diare keempat anggota keluarga tersebut apakah keracunan makanan atau penyebab lainnya.

“Ya diare akut saja, seperti pasien biasa diare saja,” terang dokter RS Muhammadiyah Ponorogo,  Sudarmanto, seperti dilansir Detik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif