Jatim
Rabu, 4 Agustus 2021 - 10:55 WIB

Kenaikan Harga Cabai dan Tomat Picu Inflasi di Madiun

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor BPS Kota Madiun, Jl. Mayjen DI Panjaitan No. 11 Kota Madiun, Senin (4/11/2019). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Kenaikan harga cabai rawit dan tomat menjadi penyumbang inflasi di Kota Madiun pada Juli 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada Juli mencapai 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,27.

Pada Juli, dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, ada lima daerah yang mengalami inflasi. Sementara ada dua daerah yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,42% dengan IHK 106,48. Inflasi terendah terjadi di Kota Madiun dan Kota Malang sebesar 0,11% dengan IHK masing-masing 105,27 dan 104,60.

Advertisement

Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny, mengatakan selain cabai rawir dan tomat, ada beberapa komoditas lain yang juga menyumbang inflasi. Seperti sepeda motor, baja ringan, wortel, dan lainnya.

“Sedangkan untuk komoditas utama penekan inflasi pada Juli, ada daging ayam ras yang mengalami penurunan harga 6,76%. Beras mengalami penurunan harga 1,21%, telur ayam ras mengalami penurunan harga 2,65%, dan komoditas lainnya,” kata dia, Rabu (4/8/2021).

Dwi mengatakan inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen pada kelompok transportasi sebesar 0,34%. Selain itu,  kelompok pendidikan sebesar 0,22%, kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 0,21%.

Advertisement

Selanjutnya kelompok makanan dan minuman dan tembakau sebesar 0,12%, kelompok kesehatan 0,04%, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02%, dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,01%.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif